
SIDOARJO (Lenteratoday) - Seiring dengan International Women's Day (Hari Perempuan Internasional) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret, dimanfaatkan Hayy Mahayya (36), founder UMKM Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa untuk berbagi modal dan mencari solusi permasalahan perempuan.
Hayy Mahayya mengatakan, peringatan Hari Perempuan Internasional biasanya berfokus dalam pergerakkan, perjuangan, dan kesetaraan hak perempuan. Kemudian juga dengan aksi solidaritas dan menyerukan kesetaraan gender hingga pembekalan pembinaan pemberdayaan bagi perempuan.
Hayy Mahayya pemilik UMKM dengan produk berkonsep feminisme ini mengatakan bahwa hari spesial bagi perempuan ini setidaknya menjadi pergerakkan atas refleksi hak-hak perempuan dan isu kesetaraan gender.
"Hari spesial bagi kaum perempuan ini tentu sebagai refleksi disetiap tahunnya. Mengingat pentingnya perjuangan atas segala hak bagi perempuan. Mulai dari hak atas reproduksi dan kesehatan, hak berpolitik, hak mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak, hingga hak dalam kehidupan publik di antara banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia." kata perempuan yang juga tenaga pendidik di Sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo, Selasa (8/3/2022).
Hayy perempuan asli Surabaya yang tinggal di Pandaan, Pasuruan ini menerangkan selain menjadi refleksi, pihaknya juga berfokus dalam pergerakan pemberdayaan kaum perempuan. Melalui diskusi untuk mencari solusi dalam rangka pemberdayaan untuk perempuan sekitar yang membutuhkan.
"Aksi hari ini dimulai dengan mendatangi para perempuan target pemberdayaan yaitu para ibu rumah tangga untuk diskusi dan mencari solusi atas permasalahan yang dialami. Aksi Ini dilakukan dalam rangka masih banyaknya kasus yang dialami perempuan. Sehingga diperlukan pergerakkan untuk melepas ketergantungan dan menanamkan kemandirian pada perempuan target pemberdayaan," terang lulusan Magister Sosiologi Universitas Airlangga angkatan 2014.
Selain itu, dia juga menyerahkan bantuan modal yang berasal dari akumulasi 2,5% dari setiap pembelian produk Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa. Selain itu juga ditambah dengan donasi dari beberapa donatur yang dibagikan kepada perempuan target pemberdayaan.
"Perempuan harus dapat berdikari berdiri di kaki sendiri, harus dapat mandiri sebagai jalan dalam mewujudkan kesejahteraan. Harus dapat terbebas dari jerat patriarkis dengan berpegang teguh pada kemandirian dengan keberdayaan yang dimiliki," ungkap wanita nyentrik bernada tegas.
Kegiatan pemberdayaan dan pembinaan rencananya tidak terhenti hanya pada peringatan International Women's Day 8 Maret 2022 saja, namun ke depan, kegiatan ini akan dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
"Semoga pemberdayaan perempuan yang dilakukan Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa memberikan manfaat sebagai bagian usaha dalam hal mewujudkan kerangka untuk merumuskan strategi pemajuan hak-hak perempuan di Indonesia," tutupnya. (*)
Reporter : Angga Prayoga
Editor : Lutfiyu Handi