JAKARTA (Lenteratoday) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya buka suara mengenai wacana soal penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
Luhut mengatakan, Presiden Jokowi sudah menyatakan akan taat pada konstitusi. Namun ia mengingatkan konstitusi itu dibuat oleh anggota DPR/MPR.
Dia mengakui usulan Presiden Jokowi lanjut sampai tiga periode memang menimbulkan polemik di masyarakat. Hanya saja, dia menyoroti soal banyaknya kalangan yang menuduh bahwa Presiden Jokowi hendak memperpanjang masa jabatannya.
Luhut terus menyoroti soal aspirasi rakyat yang terus berkembang mengenai usulan tersebut. Sebelumnya, ia mengklaim adanya percakapan 110 juta masyarakat di media sosial menghendaki Pemilu 2024 ditunda.
'Karena ini, kita kan punya big data ya. Saya ini lihat ya punya big data. Dari big data itu kira-kira meng-grab 110 juta. Facebook segala macam. Kadang orang-orang main Twitter. Twitter 10 juta," kata Luhut dalam acara podcast Deddy Corbuzier, Minggu (13/3/2022).
Menurutnya, kalangan masyarakat memerlukan ketenangan untuk bisa meningkatkan kemampuan ekonomi.
"Kalau menengah bawah ini, pokoknya pengen tenang. Pengen bicaranya soal ekonomi. Tidak mau kayak kemarin. Sakit gigi lah kita dengar kampret lah cebong lah kadrun lah, itu didengar nggak bagus,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan, dana untuk penyelenggaraan pemilu mencapai Rp 100 triliun lebih, lantaran berbarengan dengan pemilihan Presiden dan Pilkada serentak.
"Sekarang gini, katanya, kita coba tangkap data-data dari publik, ya bilang kita mau habisin Rp 100 trilliun lebih untuk milih, ini keadaan begini, ngapain sih, ya kan itu buat pemilihan Presiden dan Pilkada, kan serentak," ucap Luhut.
Reporter : Ashar | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
