23 April 2025

Get In Touch

Apel HUT ke-1218 Kabupaten Kediri, Mas Dhito dan Pejabat Launching Pakaian Khas Wdihan Kadiri dan Ken Kadiri

Mas Dhito saat menantang salah satu peserta apel HUT ke-1218 Kabupaten Kediri, Khuderi Hartanto, salah satu pegawai BPBD mengenakan udeng Jayabhaya.
Mas Dhito saat menantang salah satu peserta apel HUT ke-1218 Kabupaten Kediri, Khuderi Hartanto, salah satu pegawai BPBD mengenakan udeng Jayabhaya.

KEDIRI (Lenteratoday) - Ada yang menarik pada apel memperingati HUT ke-1218 Kabupaten Kediri di Kantor Pusat Pemkab Kediri. Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan para pejabat untuk kali pertama me-launching pakaian khas Kabupaten Kediri, untuk pria mengenakan Wdihan Kadiri  dan wanita Ken Kadiri.

Pakaian khas Wdihan Kadiri lengkap dengan udeng atau ikat kepala Jayabhaya. Ini sesuai dengan janji bupati yang akrab disapa Mas Dhito untuk meluncurkan sekaligus memperkenalkan pakaian khas Kabupaten Kediri yang beberapa bulan sebelumnya ditetapkan melalui kajian tim budaya yang dibentuk secara khusus.

Agar lebih akrab dan membiasakan, apel yang semularius berubah mendadak lebih santai saat Mas Dhito menantang peserta apel yang berani menggunakan ikat kepala atau Udeng Jayabhaya khas Kabupaten Kediri. Khuderi Hartanto, salah satu pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berani menerima tantangan orang nomor satu di Pemkab Kediri itu.

Demam panggung, Khuderi sempat merasa gugup dan gemetar saat mencoba menggunakan ikat kepala atau Udeng Jayabhaya khas Kabupaten Kediri di hadapan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan ratusan ASN peserta  apel.

Sebelumnya salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri memberanikan diri untuk maju ke depan. Meski berani maju di hadapan peserta lain dan Mas Dhito, pria itu menjelaskan bahwa dirinya belum mahir dalam mengenakan udeng tersebut.

“Monggo mas dipraktekkan, Mas Khuderi ini percaya diri. Berani melepas udeng dan mempraktikkannya lagi,” kata Mas Dhito di depan seluruh peserta apel pada Jumat (25/3/2022). Khuderi terlihat gugup. Terlihat dari cara menata lipatan  udeng yang sedikit tergesa. Ditambah lagi tangannya yang gemetaran. Meski demikian, Khuderi berhasil memakai udeng Khas Kabupaten Kediri ini dengan baik.

Kemudian, Mas Dhito memberikan apresiasi kepada Khuderi. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini menuturkan, dengan di-launching-nya baju sekaligus udeng khas ini membuat banyak orang harus saling bantu untuk mengenakan udeng ini.

“Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji. Kediri sejahtera, ayo bangkit bersama. Dengan keguyuban, dengan hal kecil. Dengan udeng saja menandakan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri,” terangnya saat apel.

Untuk itu Mas Dhito mengajak seluruh peserta apel dan masyarakat Kabupaten Kediri untuk bersatu membangun Kabupaten Kediri. Ke depan, Kabupaten Kediri ini akan menghadirkan inovasi-inovasi di pariwisata, budaya dan kesenian dengan pakaian khas Kabupaten Kediri. Diharapkan, lanjut lanjut  Mas Dhito, seluruh masyarakat dapat melestarikan pakaian khas yang menjadi icon yang merefleksikan identitas Kabupaten Kediri.

Terpisah, Khuderi menerangkan alasan kenapa diaa memberanikan diri memberikan contoh cara memakai udeng khas tersebut. Dijelaskan agar seluruh peserta apel ini bisa menggunakan udeng khas tersebut. “Ya biar kalau ada yang belum bisa pakai (udeng) agar bisa memakai udeng khas ini,” terangnya.

Dia mengaku awalnya sedikit malu-malu untuk maju di depan seluruh peserta apel. Namun karena alasan yang disampaikannya itu akhirnya Khuderi berani dan berhasil memakai udeng itu. Khuderi berharap agar apa yang dicita-citakan Kabupaten Kediri di hari jadi ini bisa tercapai. Seperti apa yang juga diharapkan Mas Dhito.

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.