Sampaikan Belasungkawa Pada Keluarga Korban Pengeroyokan, Armuji Akan Koordinasi dengan Kepolisian

SURABAYA (Lenteratoday) - Wakil Walikota Surabaya, Armuji, menyampaikan belasungkawa pada keluarga Muhammad Rafli Akbar, pelajar asal Dukuh Bulak Banteng 2 Suropati 1 yang meninggal usai dikeroyok sekelompok anak muda di Jl Dukuh Bulak Banteng II, Minggu (27/03/2022) dini hari. Selanjutnya, Armuji juga akan berkoordinasi dengan polisi.
"Saya atas nama pemerintah kota Surabaya menyampaikan Duka Cita yang mendalam , kami doakan ananda Raflli Khusnul Khatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Armuji katanya saat mengunjungi rumah keluarga yang berada di Bulak Banteng Gang Bhinneka pada Selasa (29/3/2022)
Selanjutnya orang nomor dua di kota Surabaya itu akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan jajaran Pemerintah kota Surabaya untuk mengambil langkah pencegahan dan tegas bagi pelaku tawuran di wilayah Bulak Banteng.
Armuji juga menyemangati agar keluarga korban diberikan ketabahan menghadapi situasi ini. Selain itu, ia juga mendapatkan berbagai masukan dari tokoh masyarakat bahwa di wilayah bulak banteng dan Platuk Donomulyo kerap kali digunakan "tawuran" antar geng pada setiap malam Minggu dalam dua bulan terakhir.
"Prihatin sekali atas terjadinya tragedi ini, menjadi refleksi dan Pekerjaan Rumah bagi kita semua bahwa nilai - nilai kemanusiaan tidak boleh hilang dari bumi Surabaya, ayo rek dijogo bareng," tegas Cak Ji
Pada Kunjungannya Armuji juga menyarahkan tali asih pada keluarga dan akan menyelesaikan tanggungan biaya perawatan di RSUD Dr Soewandhie sehingga tidak membebani keluarga yang juga merupakan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Nanti ada tanggungan di RSUD Soewandhie akan kami bereskan sehingga tidak membebani keluarga," imbuhnya
Dari informasi yang didapat, korban meninggal setelah dikeroyok oleh SA (19), RA (18) dan JS (18). Paman korban, Yono, menjelaskan sebelum dikeroyok, korban bermain di rumah temannya IHM (16) di Jl Pogot Gang 7A. Yono menjelaskan, korban yang merupakan pelajar SMA Dr Soetomo ini memang sering meluangkan waktu kosongnya dengan bermain game di ponsel menggunakan wifi.
Ketika berada di jalan, korban bersamaan dengan dua pelaku yang mengenakan motor berknalpot brong. Diduga karena suara bising knalpot, sontak korban menoleh ke motor yang dikendarai pelaku. Hal itu memancing emosi pelaku yang mengira korban menantang.
“Mereka diduga tidak terima. Lalu salah satu pelaku mengajak Rafli dan bilang gini ‘ayo diselesaikan apik-apikan nak njobo’ (ayo diselesaikan baik-baik di luar),” tambahnya.
Usai itu korban dan pelaku bertemu di Jl Platuk Donomulyo. Namun, saat di lokasi pelaku mengajak tiga teman lainnya. Tanpa basa basi pelaku yang diduga berjumlah lima orang itu mengeroyok Rafli yang masih berada di atas Honda Vario hitam. “Rafli saat itu membonceng temannya (IHM). Dia dipukuli oleh para tersangka,” tuturnya.
Karena kalah jumlah, korban memilih kabur. Sialnya saat memacu motornya, korban terjatuh karena menghindari lubang di Jl Dukuh Bulak Banteng. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian kepala belakang telinga, yang diduga akibat benda tajam.
Mengetahui korbannya berlumur darah dan terkapar tak berdaya. Pelaku kabur meninggalkan lokasi. Kemudian IHM meminta tolong pada driver ojek online (Ojol) yang kebetulan melintas. “Temannya (IHM) ini minta tolong supaya diantar ke warung Pogot Baru yang biasa tempat berkumpul teman-temannya,” paparnya.
Setibanya di tempat tongkrongan, korban kemudian dibawa ke RSUD Soewandhie untuk mendapatkan penanganan medis. Dikarenakan pendarahan yang serius, akhirnya korban menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 01.30 WIB.
“Saya lihat itu darahnya keluar terus waktu di RS. Rafli tidak kuat menahan sakit dan terus meronta-ronta. Jenazah korban dimakamkan pukul 09.00 WIB,” lanjutnya. (*)
Sumber : rilis | Editor : Lutfiyu Handi