08 April 2025

Get In Touch

Bayar Rp1 Juta, Sebanyak 800 Warga Desa Hulaan Diduga Kena "Prank" Biaya Murah Pasang PDAM

Warga Hulaan menunjukkan lokasi pipa tersier Perumda Giri Tirta Gresik yang ada di depan rumahnya.
Warga Hulaan menunjukkan lokasi pipa tersier Perumda Giri Tirta Gresik yang ada di depan rumahnya.

GRESIK (Lenteratoday) – Sekitar 800 warga Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik diduga kena “prank” alias tertipu promo biaya murah pemasangan jaringan air bersih menuju rumahnya. Setelah hampir dua tahun membayar lunas promo tersebut, air dari PDAM atau Perumda Giri Tirta Gresik belum juga bisa dinikmati ratusan pendaftar tersebut.

“Dulu Pemerintah Desa melalui Kepala Desa menyampaikan ada promo PDAM (kini Perumda Giri Tirta Gresik, Red), cukup bayar Rp1 juta, air sudah bisa currr (mengalir, Red) di rumah. Tapi mana? Hingga sekarang tidak ada kejelasan,” ujar Nurwanto (42), salah satu warga Hulaan yang juga mendaftar promo, baru-baru ini.

Ia mengaku bersama ratusan warga Hulaan lainnya antusias mengikuti promo tersebut. Karena harga yang diberikan jauh di bawah harga normal untuk satu Sambungan Rumah (SR) dari ketentuan Perumda Giri Tirta Gresik, Rp1.741.300.

“Karena air bersih adalah kebutuhan utama, saya pun rela pinjam uang ke saudara-saudara agar bisa mengikuti promo itu. Apalagi, pihak desa menyampaikan promo hanya berlaku untuk satu hari saja. Kondisi yang saya rasakan, juga dialami sebagian warga Hulaan lainnya. Bahkan ada yang rela jual TV,” tandas Nurwanto.

Ia pun menyesalkan ketidakjelasan promo yang disampaikan pada tahun 2020 itu, karena hingga sekarang tidak ada realisasinya. Padahal, jaringan tersier pipa Perumda Giri Tirta Gresik sebenarnya sudah sampai di depan rumahnya.

“Warga sebenarnya sudah menyampaikan ke pihak Pemerintah Desa, jika tidak ada kejelasan lebih baik uang kami dikembalikan, biar bisa saya lunasi utang ke saudara,” tandas Nurwanto.

Hal senada disampaikan oleh warga Hulaan lain yang juga mendaftar promo, Syaiful Jatmiko (38). Ia mengaku tertarik mengikuti promo yang disampaikan oleh Pemerintah Desa karena selama ini keluarganya kesulitan mendapatkan air bersih. Harus beli atau menyambung ke rumah tetangga yang kebetulan memiliki sumur dengan sumber air yang bersih.

“Kami sudah bolak balik menanyakan ke Pemerintah Desa, tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Sekarang pihak Pemerintah Desa justru meminta kita untuk menambah lagi uang Rp1.750.000 kalau mau salurannya terpasang sampai rumah,” ujar Syaiful.

Penambahan biaya ini dibenarkan oleh warga Hulaan lain, Eni Nurhayati (34). Ia menyampaikan jika orang tuannya terpaksa menambah uang pendaftaran menjadi Rp2.750.000 agar saluran air Perumda Giri Tirta Gresik bisa terpasang hingga rumahnya.

“Sebagian warga yang mau nambah uang lagi, jaringan PDAM memang sudah ada yang terpasang di rumahnya. Tapi di rumah saya, meski sudah empat bulan melunasi biaya tambahan itu belum juga terpasang,” tandass Eni.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, warga yang mengikuti program promo itu menyetorkan biaya pendaftaran kepada Panitia Desa, ada juga yang melalui Pengurus RT dan Perangkat Desa. Peserta promo mendapatkan kuitansi pembayaran dengan nilai Rp1 juta.

Dikonfirmasi, Edy Santoso, Ketua Panita Pemasangan Instalasi PDAM Hulaan membenarkan jika pihaknya menerima uang Rp1 juta dari warga Hulaan yang mendaftar pemasangan PDAM. Dengan singkat ia mengungkapkan jika promo itu sebenarnya disampaikan oleh PDAM Giri Tirta Kecamatan Menganti (sekarang berubah menjadi Perumda Giri Tirta Cabang Menganti) secara lisan.

“Lengkapnya silakan konfirmasi langsung ke Kepala Desa Hulaan,” tandas Edy seraya menambahkan jika uang Rp1 juta peserta promo itu sudah dibelanjakan untuk pipa jaringan, sehingga kemungkinan dikembalikan sulit.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Hulaan, Hamdani Widianto, Senin (4/4) membantah pernah menyampaikan adanya promo pemasangan saluran air dari Perumda Giri Tirta Gresik kepada warga Hulaan. Ia mengaku hanya meneruskan apa yang disampaikan oleh Perumda Giri Tirta Cabang Menganti, yaitu mengupayakan pemasangan SR dengan biaya Rp1 juta.

“Waktunya juga tidak terbatas hanya satu hari seperti yang disampaikan warga kepada sampean (jurnalis, Red). Cukup lama kok, tapi saya lupa pastinya,” ujarnya.

Ada empat Desa yang mendapatkan tawaran ini dari Perumda Giri Tirta Cabang Menganti, tapi hanya Desa Hulaan yang memiliki jaringan tersier, sehingga jatah desa lain dimanfaatkan Hulaan. Dan total pendaftar yang telah melunasi biaya Rp1 juta lebih dari 800 keluarga.

“Kalau warga mau uangnya dikembalikan, tidak masalah. Tapi nunggu ada pendaftar baru, karena uang Rp1 juta itu sudah dibelanjakan untuk jaringan,” tutupnya.

Reporter : Asepta | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.