09 April 2025

Get In Touch

Program Kampus Merdeka (MBKM-A) Diharap Dapat Menjadi Tantangan Pada Pemkot dan Perguruan Tinggi

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Fakur Rohman.
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Fakur Rohman.

SURABAYA (Lenteratoday) - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Administrasi Kependudukan (MBKM-A) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta meningkatkan kualitas layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di bidang layanan administrasi kependudukan.

Program ini ialah salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pemkot Surabaya memanfaatkan program tersebut untuk bersinergi dengan beberapa kampus negeri maupun swasta.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Fatkur Rohman mengapresiasi program MBKM-A ini sekaligus memberikan masukan agar program MBKM ini juga bisa memberikan challlenge (Tantangan) bagi Pemkot dan Perguruan Tinggi.

“Pemerintah Kota Surabaya pastinya punya banyak impian yang belum terlaksana, misalnya bagaimana membuat Sistem Informasi Pelayanan Kelurahan (SIPK) sebagai implementasi konsep SMART CITY di level kelurahan. Ini akan menjadi challenge seru bagi Pemkot dan mahasiswa untuk uji ilmunya, tentunya dengan bimbingan para dosen,” papar Fatkur saat hearing bersama bagian pengadaan barang / jasa dan administrasi pembangunan, Kamis (7/4/2022).

Fatkur menambahkan bahwa tema-tema yang menjadi program implementasi MBKM ini semoga tidak terbatas pada hal yang terkait dengan layanan publik, namun bisa dibuka tema lain bahkan yang berhubungan dengan bidang di kampus, sekaligus menjawab impian pemkot ke depan atau bahkan bisa connected dengan kebutuhan market (dunia usaha).

“Kalau mereka magang di pemkot dan ternyata mereka justru terpanggil membantu pemkot mewujudkan ide Surabaya ke depan yang lebih baik, kan menarik, bukan tidak mungkin, pasca lulus mereka akan justru mendaftar ke pemkot dan ini luar biasa,” pungkas Fatkur.

Ia juga menjelaskan bahwa program MBKM ini mungkin hanya salah satu opsi dari dunia kampus dalam memagangkan mahasiswanya. "Sebagian mereka juga magang di beberapa corporate yang terkait bidang jurusan di kampus, namun jika pemkot betul-betul bisa men-create program yang penuh tantangan, ini akan menjadi sinergi yang saling bermanfaat dan harus dibicarakan serius dengan pihak Perguruan Tinggi," tuturnya.

“Saya yakin di Bappeda Litbang Pemkot Surabaya masih ada banyak list penelitian yang sedang dikerjakan baik terkait tata kelola pemerintahan, trend digitalisasi, smart city, social problems, ekonomi kreatif dan lain-lain. Sekali lagi, Ini bisa menjadi Challenge (tantangan) sekaligus Sinergi menarik antara pemkot dengan civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa,” jelas Fatkur.

Bagian pengadaan barang / jasa dan administrasi pembangunan Pemkot, dalam hal ini diwakili oleh Sandi, membenarkan bahwa program ini tidak hanya dikembangkan di Dispendukcapil namun juga di OPD-OPD yang lain.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.