PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Beberapa waktu yang lalu, beberapa perwakilan Anggota DPRD Kota Palangka Raya melaksanakan reses di Kelurahan Menteng. Pada Reses tersebut hadir Lurah Menteng, Rossalinda Rahmanasari, beserta masyarakat yang mewakili 87 RT dan 13 RW yang ada di kelurahan tersebut.
Terkait hal ini, Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Dudie B Sidau, mengatakan pihak DPRD berhasil menjaring puluhan aspirasi yang disampaikan masyarakat melalui reses tersebut.
"Dari hasil reses tersebut, sebagian besar aspirasi masyarakat yang kami tampung masih seputar pembenahan infrastruktur jalan maupun drainase," papar Dudie, Senin (11/4/2022).
Sementara itu, ia tetap meminta masyarakat agar tidak bosan dan optimis dalam menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah kota setempat.
Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk terus berupaya menyampaikan aspirasi, baik ke pemkot maupun pihak legislatif. Tidak dapat dipungkiri terkadang usulan tidak bisa segera terpenuhi lantaran adanya keterbatasan anggaran dan tidak mencukupi untuk masuk karena kuota yang sudah ditetapkan.
"Tertundanya usulan masyarakat yang disampaikan melalui program musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tidak akan hilang begitu saja, namun akan diupayakan pada tahun berikutnya berdasarkan prioritas," jelasnya.
Sebagaimana diterangkan Dudie, usulan yang telah disampaikan masyarakat, nantinya dapat ditindaklanjuti ke tahun yang akan datang jika memang dinilai sangat dibutuhkan masyarakat. Usulan yang telah disampaikan juga sudah masuk ke dalam catatan pemkot.
Ia menambahkan, tertundanya pembangunan biasanya disebabkan karena terbatasnya anggaran. Hal inilah yang menyebabkan sebagian usulan masyarakat tidak dapat terakomodir, sehingga terpaksa harus diusulkan kembali di tahun berikutnya dan biasanya menjadi prioritas jika mendesak.
"Semua usulan yang telah disampaikan masyarakat melalui reses akan kami kawal sebisa mungkin sampai bisa direlisasikan pemkot setempat dan dilaksanakan secara merata," ungkapnya.
Namun demikian, ia meminta masyarakat untuk bersabar karena pembangunan dijalankan secara bertahap berdasarkan skala prioritas, dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Ia pun menekankan agar pembangunan jangan sampai lepas dari RPJMD. Jika sampai lepas, maka pemkot setempat yang akan kesulitan untuk menata kembali pembangunan kota sesuai dengan visi dan misi Wali Kota Palangka Raya.
"Bagi masyarakat Kota Palangka Raya, tetap sampaikan aspirasi, karena ini merupakan sarana pemerintah untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dan sebagai panduan dalam menentukan arah pembangunan," pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
