KEDIRI (Lenteratoday)- Ratusan kader PDI Perjuangan Kabupaten Kediri berkumpul di Simpang Lima Gumul untuk pemecahan rekor MURI Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) 2022, Jumat (20/5/2022). Menariknya, karena tingginya antusiasme peserta yang mengikuti senam, saat selesai rangkaian gerakan senam semua meminta diulangi sampai beberapa kali.
Tak sedikit dari peserta sambil menggerakkan badan juga ikut menyanyikan lagu yang mengiringi. Bupati Hanindhito Himawan Pramana yang merupakan kader partai banteng bermoncong putih itu menilai Sicita selain menyehatkan sekaligus mengobarkan semangat cinta Tanah Air melalui penggunaan lagu yang mengiringi gerakannya.
"Pencanangan Senam Sicita oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menjadi terobosan baru untuk membangkitkan kembali rasa cinta Tanah Air yang dituangkan dalam gerakan senam," kata Mas Dhito.
Gerakan senam Sicita, lanjut Mas Dhito, juga menjadi sangat tepat karena diadakan bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Mas Dhito berharap senam Sicita tidak hanya dilakukan pada momen itu saja, namun bisa diterapkan di rumah karena semua orang bisa dengan mudah melakukan.
Disisi lain, kepada pemuda dan millenial, senam Sicita dapat dijadikan contoh membuat even-even menarik dan sederhana namun memiliki nilai patriotisme. "Dengan kegiatan semacam ini akan memicu pemulihan ekonomi. Karena dengan even-even yang digelar di tempat strategis pasti ada jajanan hingga lapak-lapak UMKM yang dapat berjualan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Murdi Hantoro menyampaikan, bertepatan pada 20 Mei 2022 PDI Perjuangan seluruh Indonesia mengadakan senam SICITA dengan target pemecahan rekor MURI.
Dengan senam Sicita ini diharapkan dapat meningkatkan imun setelah sekian lama hidup dalam masa pandemi. Kepada kader partai, dia berharap menggaungkan senam SICITA. "Senam SICITA ini bentuk kepedulian PDI Perjuangan terhadap NKRI karena menggunakan lagu-lagu perjuangan untuk menambah nasionalisme," ucapnya.(*)
Reporter: gatot sunarko | Editor: widyawati
.jpg)
