23 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Minta Tidak Ada Calon Jama'ah Haji Batal Karena Vaksin Belum Lengkap

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyapa CJH sebelum pandemi lalu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyapa CJH sebelum pandemi lalu.

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta supaya tidak ada Calon Jamaah Haji (CJH) yang gagal berangkat karena vaksin tidak lengkap. Untuk itu, dia mengingatkan para CJH asal Jatim untuk memenuhi semua persyaratan menjelang keberangkatan, utamanya vaksinasi lengkap.

Jatim sendiri mendapat kuota sekitar 19.210 CJH dari 100.051 kuota nasional yang diberikan oleh pemerintah pusat pada tahun 2022 ini. Sesuai persiapan pelaksanaan haji tahun 2022 dan regulasi yang ditetapkan, CJH diwajibkan menerima dua jenis vaksin, yakni vaksin Meningitis dan 2 dosis vaksin Covid-19.

"Bagi seluruh CJH asal Jawa Timur, yang belum vaksin lengkap mohon segera mengikuti vaksinasi di fasilitasi kesehatan (faskes) terdekat. Jangan sampai batal haji karena belum vaksin lengkap," ungkap Gubernur Khofifah pada Sabtu (21/5/202).

"Jika sudah waktunya vaksinasi Covid-19 booster, maka para CJH juga harus diberikan vaksinasi booster ," lanjutnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi bagi CJH ialah untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit menular. Ini penting, sebab penyakit menular berpotensi terbawa keluar maupun masuk Indonesia melalui CJH.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes)
per tanggal 20 Mei 2022, Khofifah merinci dari total 19.210 orang CJH asal Jatim cakupan vaksinasi Meningitis kepada CJH asal Jatim mencapai 16.050 (83,55%),

Sedangkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi CJH tercatat dosis 1 sebesar 17.409 (90,63%), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis 2 sebesar 16.623 (86,64%), dan cakupan vaksinasi Covid-19 booster sebesar 12.293 orang (63,05%).

Untuk itu, Khofifah mengungkapkan guna meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi CJH asal Jatim, pihaknya melalui Dinkes Jatim melakukan pembinaan, monitoring dan feedback capaian vaksinasi setiap hari kepada Dinkes kabupaten/kota asal CJH.

Gubernur Khofifah juga minta Kanwil Kemenag Jatim dan Kakan Kemenag se Jawa Timur mendistribusikan data CJH yang belum divaksinasi secara detail dan mengawal langsung ( by name by address ) kepada Dinkes kabupaten/kota untuk divalidasi, diverifikasi, dan ditindaklanjuti.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa vaksin untuk Covid-19 dapat diperoleh di Puskesmas terdekat dimana CJH mendapatkan secara cuma-cuma alias gratis.

"Pelaksanaan vaksinasi sedang berjalan, jadi diharapkan waktu CJH berangkat, persyaratan vaksinasi wajib yakni Meningitis dan Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, sudah didapatkan secara lengkap," katanya.

Apalagi Pemprov Jatim sudah menyatakan kesiapan vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga masing-masing daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.

"Di samping vaksinasi wajib, para CJH dipersilakan melengkapi diri dengan vaksin lain seperti vaksin Influenza demi perlindungan kesehatan yang lebih baik, namun dengan biaya sendiri," pungkasnya. (*)

Sumber : Humas | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.