Blitar - Dampak pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia tidak selalu negatif, bagi puluhan anak binaan penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Kota Blitar justru menjadi berkah. Karena puluhan penghuninya bebas lebih awal, hanya tersisa 45 anak.
Disampaikan Kepala LPKA Kelas 1 Blitar, Tatang Suherman jika sesuai dengan Permenkumham No 10 Tahun 2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi Dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19, akan dibebaskan anak binaan LPKA Kota Blitar.
"Yakni anak binaan yang memenuhi syarat sesuai permenkumham, atau yang sudah menerima SK pembebasan bersyarat," tutur Tatang, Kamis (2/4/2020).
Tatang menjelaskan jika sesuai Permenkumham untuk asimilasi ada 60 anak yang akan dibebaskan, serta integrasi 21 ada anak jadi total yang akan bebas 81 anak. "Mereka yang dibebaskan ini sudah memenuhi syarat, sesuai dengan Permenkumham," jelasnya.
Adapun syaratnya untuk yang asimilasi sudah menjalani minim 1/2 masa hukuman, sedangkan integrasi sudah menjalani 2/3 masa hukumannya. "Termasuk 5 anak yang sudah menerima SK Pembebasan Bersyarat," terangnya.
Sedangkan kasus dari 81 anak yang dipulangkan bermacam-macam, diantaranya pencurian, pelecehan dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Proses pembebasan 81 anak ini dimulai hari ini sampai 7 April 2020, seperti hari ini dijadwalkan akan 11 anak tapi baru dijemput 9 anak. "Mereka harus dijemput orang tuanya, karena mereka harus berada di rumah membantu orang tua. Kebetulan sekarang kan diberlakukan Social Distancing, jadi tidak boleh kemana-mana," tandasnya.
Pada program ini lanjut Tatang bukan berdasarkan usulan, tapi sesuai data yang ada dan memenuhi syarat dilaporkan ke pusat. "Bagi mereka yang tidak termasuk dalam PP No 99 Tahun 2012 dan Warga Negara Asing (WNA)," bebernya.
Ditambahkan Tatang, jika dari total 126 anak penghuni LPKA Kelas 1 Blitar, setelah dipulangkan 81 jadi tersisa 45 anak pungkasnya. (ais)
.jpg)
