22 April 2025

Get In Touch

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Petani Melon Lamongan Raup Untung Rp 27 Juta/Hektar

Bupati Lamongan saat giat Festival dan Panen Melon Megilan di Desa Pangkatrejo.
Bupati Lamongan saat giat Festival dan Panen Melon Megilan di Desa Pangkatrejo.

LAMONGAN (Lenteratoday) - Meski terkendala cuaca yang saat ini tidak menentu, produktivitas hasil petani melon di Lamongan di Dusun Slempit, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, tetap bisa untung. Tak tanggung-tanggung, keuntungan mencapai Rp 27 juta perhektar.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengapresiasi ketekunan para petani yang tetap ulet menggeluti profesi petani melon meski dihadang berbagai tantangan. Entah itu dari cuaca maupun hama yang menyerang melon para petani.

"Luar biasa, walaupun di tengah cuaca ekstrem, tapi petani di Pangkatrejo ini masih bisa profit rata-rata 1 hektare sekitar Rp27 juta," ucap Yuhronur atau Pak Yes saat giat Festival dan Panen Melon Megilan di Desa Pangkatrejo, Kamis (2/6/2023)

Yuhronur juga mengatakan, bahwa pertanian hortikultura ini merupakan salah satu alternatif pilihan di tengah pertanian dengan sistem irigasi tadah hujan. Bahkan di beberapa wilayah seperti Brondong, meski tidak memiliki lahan pertanian melon seluas daerah Sugio, petani melon memilih menggunakan green house sebagai media tanam melon.

"Ke depan, akan terus kita kembangkan, akan terus kita dorong, akan terus kita fasilitasi supaya produksi melon di Kabupaten Lamongan ini akan semakin baik, bahkan nanti bisa menjadi branding hortikultura Lamongan adalah melon. Ayo terus ditingkatkan ini bareng-bareng pemerintah," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Sukriyah mengungkapkan untuk melon di Kabupaten Lamongan tahun 2022 sampai dengan bulan Mei telah mencapai 61 hektare dengan luas panen 38 hektare dan produksi 1.689 kuintal, dengan rata-rata produktivitas 44,46 kuintal per hektare.

Adapun khusus di Desa Pangkatrejo terdapat 23 hektare dengan varietas Pertiwi yang sudah panen. Dalam satu tahun, tanaman melon tersebut dapat dipanen sebanyak empat kali.

"Saat ini produksi melon memang kurang karena cuaca. Namun produk melon ini sangat menjanjikan, salah satunya tanaman buah yang semua lini menyukai. Secara analisa usaha tani dengan biaya modal sekitar 63 juta per hektare dengan harga jual per kilogram saat panen 5 ribu dan produksi per hektar rata-rata 20 ribu kilo dapat menghasilkan sekitar 100 juta per hektare, jadi ada untung kurang lebih 37 juta sekali panen," ungkapnya. (*)

Reporter : Triwi Yoga | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.