JEMBER (Lenteratoday) - Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., membuka seminar terkait dengan Hepatitis Akut pada anak di RSD. dr. Soebandi. Dalam pelaksanaannya, pria nomor satu di Jember tersebut mengungkapkan terima kasih kepada Direktur RSD. dr. Soebandi dr. Hendro Soelistijono beserta jajarannya.
"Seperti kita tahu, berdasar informasi dari WHO, Hepatitis Akut sudah menjalar ke mana-mana," paparnya, Jumat (3/6/2022).
Sayangnya, hingga saat ini masih belum diketahui penyebab dan bagaimana proses penularan virus hepatitis itu. Dengan adanya informasi tersebut, lanjutnya, kita harus lebih waspada. Jangan sampai menjalar seperti pandemi Covid-19.
Menurut dia, adanya webinar tersebut juga menjadi bentuk kesigapan Rumah Sakit dr. Soebandi dalam mencegah adanya wabah yang berkelanjutan. "Ini juga menjadi bentuk pengabdian rumah sakit untuk rakyat," lanjutnya.
Jangan sampai warga Jember sampai tertular. Sebisa mungkin, harus dicegah agar tak ada yang masuk rumah sakit.
Dalam webinar tersebut, bupati menjelaskan bahwa pihak rumah sakit menyediakan seribu akun untuk mengikuti webinar terkait dengan Hepatitis Akut pada anak. "Saat ini, masih terisi 525 dan terus bertambah," ulasnya.
Sementara itu, pesertanya terdiri atas pihak puskesmas, kecamatan, kelurahan, desa, hingga masyarakat umum.
Muaranya, agar mereka bisa meneruskan kepada orang lain terkait dengan informasi yang didapat dari webinar. "Sementara pihak puskesmas nanti juga harus membantu untuk memberikan pemahaman hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak terpapar Hepatitis," ujarnya.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Jember juga akan menindaklanjuti upaya pencegahan melalui dinas pendidikan. "Orang tua anak PAUD hingga SD akan kami kumpulkan," tegasnya.
Nantinya, mereka akan diberikan edukasi. Harapannya, ikhtiar tersebut bisa berhasil dan tak ada satupun anak di Jember yang terjangkit Hepatitis Akut.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Anak dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp., A., menambahkan bahwa adanya Hepatitis Akut pada anak itu dapat mengakibatkan gejala berat hingga kematian. "Kita harus waspada, tapi tidak panik," tegasnya. (*)
Reporter : PJ Moko | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
