17 April 2025

Get In Touch

Presiden Dewan Eropa Ungkap Kejahatan Perang di Rapat DK PBB, Dubes Rusia Walkout

Rapat Dewan Keamanan PBB.
Rapat Dewan Keamanan PBB.

JAKARTA (Lenteratoday) – Rapat yang digelar Dewan Keamanan (DK) PBB diwarnai aksi walkout Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vassily Nebenzia pada awal pekan ini. Aksi walkout ini dilakukan Nebenzia saat Presiden Dewan Eropa Charles Michel menuduh Rusia memicu krisis pangan global dengan invasinya ke Ukraina.

Dilansir Reuters, Selasa (7/6/2022), Michel di hadapan 15 negara anggota DK PBB, pada Senin (6/6) waktu setempat, juga menuduh tentara Rusia melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Ukraina.

Dia secara spesifik mengutip laporan soal adanya tindak kekerasan seksual, yang menjadi fokus rapat DK PBB tersebut, dan menggambarkannya sebagai 'taktik penyiksaan, teror dan penindasan'.

Saat berbicara sebelumnya dalam rapat yang sama, Nebenzia 'dengan tegas membantah' setiap tuduhan kekerasan seksual oleh tentara Rusia dan mengecamnya sebagai 'kebohongan'.

Ketika Nebenzia melakukan walkout dari ruang rapat DK PBB saat Michel menyampaikan pernyataannya, Nebenzia yang tampak kesal mengatakan kepada Reuters: "Saya tidak bisa tinggal" karena "kebohongan yang disebarkan Charles Michel di sini".

Berbicara secara langsung kepada Nebenzia saat dia melakukan walkout, Michel menyatakan: "Anda bisa meninggalkan ruangan, mungkin lebih mudah untuk tidak mendengarkan kebenaran."

Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu telah memicu krisis pangan global dengan harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melonjak naik. Rusia dan Ukraina diketahui memasok hampir sepertiga pasokan gandum global, sementara Rusia juga eksportir pupuk dan Ukraina merupakan eksportir minyak jagung dan bunga matahari.

"Bapak Duta Besar Federasi Rusia, jujur saja, Kremlin menggunakan pasokan makanan sebagai rudal siluman terhadap negara-negara berkembang," cetus Michel dalam pernyataannya saat rapat DK PBB.

"Rusia bertanggung jawab penuh atas krisis pangan ini," tegasnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berupaya menengahi dengan apa yang disebutnya 'kesepakatan paket' untuk melanjutkan ekspor pangan Rusia dan ekspor pangan serta pupuk Rusia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan berkunjung ke Turki pada Rabu (8/6) besok untuk membahas pembukaan kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Sumber : Reuters | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.