20 April 2025

Get In Touch

Puncak Penyebaran Covid-19 Diprediksi Juli, Ini Skema Mitigasi Pemprov Jatim

Puncak Penyebaran Covid-19 Diprediksi Juli, Ini Skema Mitigasi Pemprov Jatim

Surabaya – Puncakpenyebaran Covid-19 diprediksi akan terjadi pada Juli 2020. Saat itu, jumlahpenyebaran Covid-19 akan mencapai 106.287 kasus. Untuk menghadapi prediksi yangdikeluarkan BIN itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim)menyiapkan berbagai skema mitigasi sebagai upaya antisipasi.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan untuksaat ini setidaknya sudah ada 75 rumah sakit rujukan yang telah disiapkanPemprov Jatim untuk menampung pasien di 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur. Takhanya itu, Pemprov juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengantisipasiprediksi tersebut.

“Jumlah RS Rujukan bertambah signifikan dari sebelumnya yang hanya sebanyak 44 rumah sakit rujukanmenjadi 75 rumah sakit rujukan. Namun demikian saya berharap prediksi itu tidakterjadi,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (4/4/2020).

Dengan 75 rumah sakit tersebut maka bed yang dimiliki adalah2.351 bed isolasi. Bed tersebut terdiri dari 950 ruang observasi, 633pengembangan ruang isolasi bertekanan negatif, 488 ruang isolasi tanpa tekanannegatif, 224 ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator, dan sebanyak 56ruang isolasi negatif dengan ventilator.

“Insya Allah terus berkembang seiring dengan persiapanbeberapa rumah sakit yang siap melayani pasien covid – 19. Kalau khusus bedisolasi saja, angkanya terus naik. Kalau dibandingkan tanggal 21 Maret lalukita total ada 1.613 bed, kemudian tanggal 26 Maret bertambah lagi menjadi1.875 bed, dan per 2 April total bed isolasi kita ada 2.351 bed. Kalau ditotaljumlah bed isolasi dan bed non isolasi RS rujukan kita saat ini mencapai 13.357bed dan Insya Allah terus ditambah untuk maksimalisasi mitigasi covid - 19,” tandasKhofifah.

Skema lain yang dilakukan adalah dengan menyiagakan ribuantenaga medis. Saat ini ada 152  dokterspesialis paru untuk penanganan covid-19. Kemudian diperkuat dengan 346 dokterpenyakit dalam, 209 dokter anestesi dan 1.275 orang dokter umum. Kondisi inimasih diperkokoh lagi dengan relawan-relawan mahasiswa tenaga kesehatan yang mencapai1.862 orang.

Langkah yang juga dikembangkan dengan merangkul berbagaiorganisasi profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, IAKMI dan tenagakesehatan lainnya. Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik padamasyarakat khususnya pasien Covid-19. “Dengan demikian, kedepan terdapat 14.438orang dokter yang potensial untuk turut serta terjun dan gotong royong melawanpandemi ini,” terang Khofifah.

Sedangkan untuk tenaga perawat, Jatim sudah memiliki 33.377orang yang berpotensi untuk turut bisa di gandeng di Jatim dalam perawatanpasien dengan Covid-19.  Hingga tanggal 3April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim ada sebanyak 152 orang,untuk PDP ada sebanyak 717 orang, dan ODP ada sebanyak 9.435 orang.

Khofifah menandaskan bahwa, skema mitigasi ini sebagai upayaPemprov Jatim untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat. Meskidemikian, dia berharap badai Covid-19 ini bisa segera berakhir dan masyarakatkembali hidup aman dan tenteram.

“Ikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluarrumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak amanserta pola hidup bersih dan sehat,” tandas. (ufi/ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.