Jakarta-Meski kondisi Indonesia belum baik-baik saja akibat pandemi corona, pemerintah tetap melanjutkan proyek ibu kota baru. Tahapan pembebasan lahan lokasi pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan air bersih pun segera dimulai.
“Kami dapat surat pemberitahuan dari tim pembebasan lahan bendungan, tahapannya dimulai bulan (Juni 2020) ini,” ujar Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Ahmad Mauladin, seperti dilansir Selasa (9/6).
Mauladin menyebut sejumlah wilayah yakni Desa Tengin Baru, Argomulyo, serta Desa Sukomulyo masuk dalam proyek pembangunan bendungan seluas 378 hektar yang terdiri atas 36 hektar untuk tubuh bendungan dengan luas genangan 342 hektar.
Pemerintah Desa Tengin Baru, kata Mauladin, telah menyerahkan dokumen surat tanah warga yang terkena proyek pembangunan bendungan kepada Badan Pertanahan Nasional atau BPN Kabupaten Penajam Paser Utara.
Setelah dokumen surat tanah milik warga yang terkena proyek pembangunan bendungan diserahkan, selanjutnya dilakukan pengukuran ulang lahan warga bersangkutan oleh tim pembebasan lahan.
“Dalam surat pemberitahuan tahapan pembebasan lahan disebutkan tim A akan turun ke lapangan pada pekan depan untuk melakukan pengukuran ulang luasan tanah warga yang terkena proyek bendungan,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Mauladin, tim B pembebasan lahan akan menghitung tanaman tumbuh di atas lahan warga yang terkena proyek pembangunan bendungan.
Pembayaran pembebasan lahan warga yang terkena pembangunan bendungan akan dilakukan setelah tahapan pengukuran ulang lahan dan penghitungan tanaman tumbuh rampung. Ia menyebut anggaran pembebasan lahan bendungan di ibu kota baru bersumber dari APBN.
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan lanjutnya proyek ibu kota baru, termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung, karena banyak investor yang tertarik.
“Sudah banyak orang yang bertanya kapan mulai? Saya bilang kami sedang siapkan masterplan,” kata Suharso.
Suharso mengatakan, proyek ibu kota baru dan kereta cepat ini merupakan peluang bisnis besar. Sebab, pendanaannya tak ditanggung sepenuhnya oleh APBN sehingga bisa menarik investasi asing.
Penandatanganan kontrak pembangunan fisik bendungan dengan pihak ketiga akan dilakukan setelah 640 bidang tanah sebagai lokasi pembangunan sudah dibebaskan.
Bendungan Sepaku-Semoi yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, rencananya memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik. (Ist)