JAKARTA (Lenteratoday)- Pemilik brand mewah Louis Vuitton atau LVMH, Bernard Arnault dan keluarga menjadi orang terkaya di dunia. Kini dia menjadi posisi pertama menggeser Elon Musk yang menduduki posisi kedua.
Mengutip dari Real Time Billionaires Forbes, Sabtu (27/1/2024), kekayaan bersih Bernard Arnault dan keluarga kini US$ 207 miliar atau Rp 3.259 triliun (kurs Rp 15.746) naik sekitar US$ 22,9 miliar.
Sedangkan Elon Musk kekayaan bersihnya tercatat US$ 204,7 miliar setara Rp 3.223 triliun naik US$ 443 juta. Di posisi ketiga ada pimpinan Amazon, Jeff Bezos dengan kekayaan bersih US$ 181,3 miliar.
Posisi keempat ada Larry Ellison dengan kekayaan bersih US$ 142,2 miliar, turun US$ 360 juta. Posisi kelima ada Mark Zuckerberg dengan kekayaan bersih US$ 139,1 miliar, naik US$ 334 juta.
Mengutip Forbes, saham LVMH memang tengah melonjak, naik 13% pada Jumat (26/1/2024) kemarin. Sementara saham Tesla milik Elon Musk turun 13% pada hari sebelumnya, di mana membuat Musk kehilangan kekayannya sebanyak US$ miliar.
Namun, kapitalisasi pasar LVMH mencapai US$ 388,8 miliar pada hari Jumat, dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Tesla sebesar US$ 586,14 miliar.
Sebelumnya diberitakan, grup barang mewah terbesar di dunia Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) mengumumkan rekor kinerja keuangan pada Kamis, 25 Januari 2024. Rekor kinerja keuangan itu terjadi di tengah pertumbuhan melambat jelang akhir tahun lalu dan penjualan minuman beralkohol yang menyusut.
Dikutip dari Channel News Asia, penjualan raksasa barang mewah yang berbasis di Paris itu naik 9 persen pada 2023 menjadi 86,2 miliar euro (USD 94 miliar). Nilai penjualan itu setara Rp 1.478,4 triliun (asumsi euro terhadap rupiah di kisaran 17.151).
Sedangkan laba bersih naik 8 persen menjadi 15,2 miliar euro atau sekitar Rp 260,65 triliun. Baik penjualan dan laba tersebut mencatat rekor tertinggi.“Kinerja kami pada 2023 menggambarkan daya tarik merek yang luar biasa dan kemampuan mereka untuk memicu hastrat, meskipun tahun ini dipengaruhi oleh tantangan ekonomi dan geopolitik,” tutur CEO LVMH Bernard Arnault.
Ia menuturkan, pihaknya tetap waspada meski memasuki 2024 dengan percaya diri dan didukung merek-merek yang sangat diminati dan tim yang tangkas.
Pencapaian grup tersebut didukung oleh kekuatan berkelanjutan dari merek fesyennya termasuk Louis Vuitton, Dior, Celine dan Fendi.
LVMH berfungsi sebagai barometer bagi sektor barang mewah yang mengalami perlambatan pertumbuhan selama setahun terakhir karena permintaan kembali normal setelah pemulihan COVID-19 dan beberapa perekonomian mulai terpuruk akibat dampak kenaikan suku bunga.
Sumber:forbes,ist|Editor:widyawati