08 April 2025

Get In Touch

Jelang Idul Kurban, DKPP Kota Kediri Blusukan ke Kandang Hewan Cegah Kenaikan Kasus PMK

Petugas DKPP Kota Kediri saat blusukan ke kandang hewan membagikan obat langsung kepada peternak agar hewan miliknya terhindar dari PMK.
Petugas DKPP Kota Kediri saat blusukan ke kandang hewan membagikan obat langsung kepada peternak agar hewan miliknya terhindar dari PMK.

KEDIRI (Lenteratoday) - Jelang Idul Kurban dan cegah kenaikan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyambangi kandang peternak di Kecamatan Mojoroto dan Pesantren, Senin (13/6/22). Hingga berita dinaikkan, terdapat 102 ekor sapi positif PMK di Kota Kediri. Rinciannya 73 kasus aktif dan 29 sembuh.

“Kasus pertama kami temukan tanggal 31 Mei 2022 di Kelurahan Bandar Lor, kedua Kelurahan Betet, ketiga Kelurahan Blabak. Kasus pertama sudah sembuh semua, Hari ini (13/6/22)  ada dua tim, yaitu tim Mojoroto dan tim Pesantren dikarenakan ada penambahan kasus,” ucap Mohammad Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri. Dirinci Kecamatan Pesantren, terjadi penambahan tiga kasus ternak sapi yang positif dan 15 kasus sembuh.

Dalam upaya penyembuhan hewan, DKPP terus memantau proses pengobatan yang terdiri dari; pemberian antibiotik untuk infeksi sekunder, analgesik untuk rangkaian nyeri dan luka, serta multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Guna melengkapi upaya tersebut, DKPP Kota Kediri juga menggaungkan edukasi kepada para peternak mengenai prosedur penyembuhan PMK.

“Jadi ada tiga langkah yang kami tempuh, yaitu pengobatan, edukasi, dan desinfeksi,” jelasnya. Diketahui, proses penyembuhan penyakit yang kini merebak tersebut membutuhkan waktu tujuh hingga empat belas hari.

Mendekati momen lebaran Kurban, DKPP Kota Kediri sigap menentukan langkah membuka kembali pasar hewan yang dinyatakan tutup sementara sejak 28 Mei-24 Juni 2022 mendatang. “Sebelumnya kita diskusi untuk memperpanjang penutupan pasar hewan sampai tanggal 24 Juni 2022. Setelah itu kami upayakan dibuka untuk persiapan pasar Idul Kurban dan setelah Idul Kurban tidak ada penutupan pasar hewan lagi,” ungkap Ridwan.

Sementara pada kegiatan tersebut, drh Pujiono, petugas lapangan DKPP Kota Kediri menegaskan kondisi sapi yang sehat layak untuk Kurban. “Untuk menyatakan kondisinya, dari dinas mengeluarkan surat keterangan sehat untuk memberikan izin pemotongan hewan,” ucap drh Puji. Ditegaskan, surat keterangan sehat tidak dapat dijadikan pengganti surat keterangan jual-beli dari maupun ke luar daerah.

Untuk mengantisipasi agar kasus tidak meroket, pihaknya telah menempuh berbagai langkah, di antaranya melakukan penutupan pasar hewan; penyemprotan desinfektan kepada hewan sehat, sedangkan hewan yang diindikasi sakit dilakukan karantina guna mendapat penanganan medis; serta pemantauan melalui surat keterangan yang diterbitkan DKPP.

Jelang Idul Kurban, Ridwan berpesan kepada masyarakat Kota Kediri bahwa mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi PMK tidak dapat menular ke manusia. Ia membagikan tips mengolah daging sapi dengan cara direbus terlebih dahulu sebelum diolah. “Jadi kalau sapinya dinyatakan sehat, masyarakat tidak perlu takut dan cemas kalau menular ke kita. Jadi kita aman makan daging sapi di masa pandemi PMK,” pungkasnya.

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.