
JAKARTA (Lenteratoday) - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar, berpandangan bahwa Indonesia memerlukan pendekatan baru dalam menyambut gelombang besar generasi Z dan milenial, khususnya untuk mengembangkan potensi mereka.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei yang menyebut jumlah penduduk Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z dan generasi milenial. Generasi Z adalah penduduk yang lahir pada kurun tahun 1997-2012, dan generasi milenial yang lahir periode 1981-1996.
Survei yang dilakukan sepanjang Februari-September 2020 itu didapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
Tingginya prosentasi generasi milenial dan Z tersebut mengandung potensi sekaligus tantangan bagi masa depan Indonesia. “Butuh pendekatan baru untuk optimalkan potensi yang dimiliki generasi muda kita. Di level kebijakan kita butuh affirmative action untuk memastikan potensi besar kaum muda kita terfasilitasi,” kata Gus Muhaimin.
Dia menjelaskan, tindakan afirmatif bisa diwujudkan dalam kebijakan pemerintah yang pro terhadap kaum muda. Salah satunya dengan mendirikan Kementerian yang khusus menggawangi ragam potensi dan minat mereka.
“Saya membayangkan Kementerian Pemuda itu adalah Menko (Kementerian Koordinator), kemudian optimalisasi potensi kaum muda milenial dan gen Z ada di setiap Kementerian dan Lembaga. Misalnya ada 20 persen ABPN kita khusus untuk mengoptimalkan potensi mereka. Di level Pemda juga begitu, mestinya menyiapkan Coworking Space, bila perlu ditingkatkan sampai level kecamatan,” tutur Ketua Umum DPP PKB ini.
Dia mengakui bahwa kaum milenial dan juga gen Z punya potensi yang luar biasa. Kreativitas, energi dan semangatnya bisa menjadi modal masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Kaum milenial seluruh Indonesia memiliki potensi kreativitas yang luar biasa, energinya tinggi, semangatnya luar biasa. Tinggal memberi ruang dan kesempatan dan fasilitas yang memadai sehingga mereka akan terus memiliki temuan baru dan langkah-langkah produktif buat kehidupan buat seni budaya dan buat kehidupan kita," terangnya. (*)
Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi