MALANG (Lenteratoday) – Program Bantuan Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu Selaras untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus tahun anggaran 2022 kembali berhasil diraih oleh Universitas Islam Malang (UNISMA) sejak tahun 2018. Total dana hibah yang diraih adalah sebesar Rp.50 juta, program ini diusulkan oleh Dr. Luluk Sri Agus Prasetyoningsih, Ari Ambarwati, serta Dyah Widowati.
“Setiap tahun kita disupport dana Rp 50juta dalam pengembangan bahasa atau untuk mahasiswa berkebutuhan khusus ini,” tandas Prof. Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Malang, saat melakukan konferensi pers secara daring terkait Program Prestisius dari Kementerian yang diraih oleh UNISMA, Selasa (26/7/2022).
Beliau melanjutkan bahwa tujuan utama pengembangan layanan inklusi Unisma adalah untuk menyiapkan dan mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui model pembelajaran Tutur Virtual (TUVIR) bagi mahasiswa yang menyandang disabilitas dan gifted talented untuk menjadi tutor sebaya dalam membimbing Mahasiswa Berkebutuhan Khusus (MBK) slow leaner. Selanjutnya adalah untuk meningkatkan kesiapan prodi dalam melayanai dan menfasilitasi mahasiswa yang berkebutuhan khusus, serta meningkatkan layanan efektifitas pembelajaran khusus dalam pembelajaran yang selaras melalui kegiatan TUVIR.
“Ini merupakan program bantuan yang telah diberikan oleh Kemendikbud kepada UNISMA selama 5 tahun ini. Terutama untuk anak anak bangsa yang berkebutuhan khusus. Tujuannya adalah untuk meningkatkan layanan pada mahasiswa yang menyandang disabilitas untuk mengikuti pembelajaran agar dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu serta dapat memasuki dunia kerja sesuai passion yang dimiliki dan meningkatkan kapasitas kepercayaan diri,” ucapnya.
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
