SEMARANG (Lenteratoday) - Metode door to door menjadi cara andalan Samsat Kota Semarang II untuk menagih pajak yang menunggak. Pasalnya, melalui metode door to door, petugas Samsat langsung melakukan penarikan pajak ke rumah wajib pajak.
Seksi Pajak dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), Bambang Widjanarko, menyatakan bahwa metode door to door tidak hanya bermksud untuk menarik pajak saja.
"Ini adalah bentuk upaya-upaya untuk menagihkan, jadi door to door selain untuk mencari status kendaraan seperti apa kendaraan itu rusak, apa sudah dijual dan sebagainya," ujar Bambang pada saat ditemui di Kantor Samsat Kota Semarang II (8/8/2022).
Menambahkan pernyataan dari Bambang, Kepala Kantor Samsat II, Ollyk Hendrarjanto menyampaikan bahwa metode door to door juga menjadi sarana edukasi kepada wajib pajak terkait pentingnya membayar pajak untuk pembangunan daerah.
"Program ini sebetulnya hanya begitu saja, tapi penting untuk menyadarkan dan mengingatkan masyarakat karena pembayaran pajak itukan juga digunakan untuk pembangunan jalan yang dilalui sehari-hari," jelas Ollyk.
Adapun metode door to door ini dikhususkan untuk pajak kendaraan roda 4 dengan alasan nilai tunggakan yang fantastis.
"Door to door ini hanya khusus mobil karena lebih mudah, kami cari yang betul-betul berpotensi tinggi, contohnya ada yang tidak bayar pajak empat tahun, padahal satu tahun itu Rp. 5 juta itu kan banyak sekali. Jadi memang mobil-mobil yang kita galakan, kita naik mobilkan dilihat itu kita mampu," ujar Ollyk.
Sementara itu, Ollyk juga menjelaskan bahwa total pungutan pajak di Wilayah Samsat Kota Semarang II sendiri mencapai Rp 15 milyar. Hingga saat ini, dirinya dan tim terus mengumpulkan data-data pajak terutang.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
