SEMARANG (Lenteratoday) - Kementerian Kesehatan telah mulai pengadaan vaksin booster kedua Covid-19 yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan pada Jumat, 29 Juli 2022. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksin booster kedua juga telah dimulai di Jawa Tengah.
“Sudah mulai, jadi sejak dicanangkan oleh Menteri, kita punya stok moderna kemudian kita alokasikan pada kabupaten dan kota, start hari sabtu kemarin hampir semua kabupaten/kota sudah mulai melakukan,” kata Yunita saat ditemui di acara donor darah di Kantor Dinkes Jateng, Rabu (10/8/2022).
Sejumlah 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah telah menerima vaksin booster kedua. Adapun jenis vaksin yang didistribusikan adalah Moderna, untuk jenis Pfizer direncanakan menyusul karena pemerian vaksin dilaksanakan secara bertahap.
“Kemudian nanti akan ada Moderna dan Pfizer yang akan datang juga, karena ini kan bertahap. Untuk pertama ada 22.000 dosis, nah ini dibagikan. kemudian nanti akan ada lagi sampai selesai 106.000 tenaga kesehatan jateng, semuanya dari rumah sakit, puskesmas, semua yang di Faskes,” jelas Yunita.
Membenarkan hal tersebut, Mochamad Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, menyampaikan bahwa vaksinasi booster kedua untuk tenaga kesehatan juga telah dimulai di Kota Semarang.
“Vaksinasi sudah dimulai yang untuk nakes, untuk booster kedua sudah dimulai, mulai minggu kemarin. Kita sudah kurang lebih mungkin 5000an ya, yang sudah kita lakukan,” ujar Hakam, saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Pelaksanaan vaksin booster kedua di Kota Semarang dilaksanakan di sejumlah tempat, selain di fasilitas kesehatan masing-masing, Dinkes menyediakan sentra vaksinasi di Mall Tentrem dan Klenteng Sam Poo Kong.
“Kalau vaksin covid kan semuanya di Puskesmas, ada di Rumah Sakit, kemudian Sam Poo Kong sama di Tentrem," jelas Hakam.
Adapun vaksin booster yang tersedia di Mall Tentrem dan Klenteng Sam Poo Kong dikhususkan bagi tenaga kerja yang bekerja di luar fasilitas kesehatan, seperti pegawai laboratorium dan industri farmasi.
Setelah vaksin booster kedua untuk tenaga kesehatan selesai dilaksanakan, Hakam berharap untuk dapat melanjutkan pemberian vaksin booster pertama kepada anak-anak usia di bawah 18 tahun yang belum mendapatkan booster.
“Saya tu harapannya gini mbak, jadi kalau nakes selesai, harapannya untuk usia yang dibawah 18, ini kan belum dapet booster nih. Nah itu dulu yang kita sasar. Artinya vaksin pertama dan vaksin 2 yang sudah cukup lama setahun, ini kita coba untuk kasih booster,” ujar Hakam.
Reporter: Azifa Azzahra | Editor: Endang Pergiwati
.jpg)
