22 April 2025

Get In Touch

Presiden Jokowi Salurkan Bantuan PKH dan BPNT di Pasar Pucang Anom

Presiden RI Joko Widodo membagikan bantuan di pasar Pucang Anom, Surabaya.
Presiden RI Joko Widodo membagikan bantuan di pasar Pucang Anom, Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), penyerahan secara langsung bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan program Atensi, dan Bantuan Modal Kerja (BMK) pada penerima Pasar Pucang Anom, Surabaya, Minggu (21/8/2022).

Presiden Jokowi didamping istri Iriana Jokowi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi serta beberapa menteri sempat berdialog dengan warga dan pedagang. Kemudian menyerahkan bantuan PKH dan BPNT kepada 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga membagikan kaos bergambarkan dirinya. Pembagian kaos ini mendapat sambutan meriah dari warga dengan berebut. Tak hanya itu, Jokowi juga sempat berfoto dan bersalaman dengan warga.

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan penyaluran tahap 3 yang sudah dilakukan. “Selain itu, Bapak Presiden juga memberikan Program Atensi dari Kemensos kepada 20 KPM, dan juga Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Kemensos kepada 10 penerima,” kata Wali Kota Eri.

Presiden RI Joko Widodo salam kunjungan kerjanya di pasar Pucang Anom, Surabaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan bahwa PKH di Surabaya ada sekitar 45 ribu lebih, dan yang BPNT ada sekitar 85 ribu lebih. Keduanya ini beririsan, sehingga yang dapat PKH bisa mungkin dapat BPNT juga.

“Jadi, ada kriteria yang memang beririsan. Makanya, satu orang penerima manfaat bisa dapat bantuan PKH dan BPNT, tergantung dengan komponen dalam keluarganya,” kata Anna.

Ia juga memastikan bahwa penyaluran bantuan PKH dan BPNT ini sudah masuk tahap ketiga, karena untuk tahap 1 dan 2 sudah selesai beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, penyaluran bantuan itu sudah sekitar 30-40 persen dan ini terus dilakukan percepatan.

“Biasanya penyalurannya itu maksimal 3 bulan. Bahkan, kami terus melakukan percepatan-percepatan, Dinsos bersama teman-teman kecamatan dan BNI berkolaborasi turut mengundang KPM-nya di kecamatan masing-masing, hal ini kami lakukan untuk mempercepat penyalurannya,” ujarnya.

Meski begitu, Anna berharap warga Kota Surabaya tidak hanya bertumpu dan mengandalkan bantuan ini saja. Sebab, bantuannya hanya sekitar Rp 200 ribuan. Ia berharap warga bisa memanfaatkan bantuan program Atensi yang diberikan oleh Kemensos, karena bisa langsung membuka usaha dan pendapatannya pasti akan bertambah. (*)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.