21 April 2025

Get In Touch

Pembangunan Kawasan Kompleks Balai Pemuda Tetap Dilanjutkan

default
default

Surabaya- Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengahberjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19, namun proyek pembangunanbasemen di kawasan Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo tetap berjalan. Hal inidikarenakan kontrak dengan pemborong yang sudah disepakati sebelum adanyapandemi Covid-19. Namun, pemkot tetap memastikan, para pekerja bekerja sesuaidengan protokol yang ada.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat danKawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, ImanKrestian mengatakan, saat ini sedang dilakukan pembongkaran atau pengupasankeramik di kompleks Balai Pemuda Surabaya. Nantinya, kawasan tersebut akandibuatkan taman agar tidak gersang dan terlihat lebih indah.

“Otomatis harus dikupas dulu keramiknya dan dikasih lapisanwater proofing. Tujuannya agar ketika ada air masuk itu nanti tidak menggenang.Kemudian kita juga ngatur ulang kemiringan lantai dan diratakan,” kata ImanKrestian saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya, jika keramik tersebut tidak dibongkar, maka akanmenambah beban konstruksi yang ada di kawasan tersebut. Sementara itu, bebanbasemen yang ada di kompleks Balai Pemuda ini sekitar 2 ton, karenaperuntukkannya sebagai plaza dan bukan untuk Jalan Raya. Oleh karena itu,pengelupasan keramik ini harus tetap dilakukan agar tidak menambah beban mati.

“Ada posisinya harus yang kita tinggikan. Cuma kalauditumpukin kan nambah beban konstruksi yang ada di sini, karena hitungannyabeban mati. Makanya, kita harus scrubing lapisannya ini dulu agar tidak berat,tujuannya untuk mengurangi beban lantai. Selain itu, jika kita bangun taman,tanpa pembongkaran lantai, otomatis air juga akan menggenang,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pengupasan keramik, kata Iman, tahapberikutnya adalah pemberian water proofing yang kemudian dilanjut denganpemasangan keramik baru. Kemudian, tahap terakhir yakni penanaman tanaman yangsecara konsep besarnya hampir sama dengan Taman Surya Surabaya.

“Macam-macam tanaman kurang lebih sama seperti yang ada disana (Taman Surya). Kita juga kasih pasif cooling jadi ada embun-embunnnya.Kurang lebih proses pembangunan ini dua bulan,” terangnya.

Selain itu, Iman menyebut, pertimbangan lain dalammembongkar keramik yang sudah terpasang sekitar lebih dari dua tahun yakni,adanya penambahan genset baru. Jika sebelumnya ada beberapa genset yangterkumpul untuk mengcover beberapa gedung saja, kini dinas terkait mendatangkangenset baru dengan daya listrik 500 kva yang dapat mengcover seluruh kawasantermasuk Gedung DPRD Kota Surabaya jika terjadi pemadaman listrik.

“Nah, karena gensetnya ini sangat berat, maka ketika kitamengeluarkan genset yang lama akan merusak keramik itu. Termasuk saatmemasukkan genset yang baru dengan beban 5 ton. Mengingat aksesnya hanya bisadari satu pintu utama,” jelasnya.

Oleh sebab itu, keputusan membongkar keramik dinilai menjadisatu-satunya alternatif yang tepat. Terutama untuk memasukkan genset yangnantinya akan dibuatkan rumah genset baru di kawasan tersebut. “Semua itudilakukan untuk memback up bangunan-bangunan di kawasan  kompleks Balai Pemuda agar tetap bisamendapatkan sumber listrik melalui genset saat PLN mati. Jadi sekalian untuktaman dan untuk memasukkan genset,” tutupnya. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.