Mojokerto - Sebagai bentuk upaya membantu perekonomian masyarakat akibat dari dampak situasi Covid 19, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Sosial melakukan percepatan dalam penyaluran jaring pengaman sosial bagi masyarakat kurang mampu yang ada di Kota Mojokerto.
Penyaluran bantuan langsung disaksikan langsung oleh Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari didampingi Wakil Walikota Mojokerto, Achmad Rizal Zakaria, Rabu (15/4/2020).
Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto menyampaikan, penyaluran jaring pengaman sosial ini akan dilakukan secara bertahap. Ada beberapa katagori penerima yang mendapatkan bantuan yakni, tukang becak, penyandang disabilitas, anak yatim non panti, keluarga prasejahtera dan lansia kurang mampu serta tetap penerapanya dilakukan secara protokoler kesehatan.
Bentuk penyalurannya kami bagi setiap kelompok. Untuk anak yatim non panti kami salurkan melalui kantor pos. Untuk tukang becak dan penyandang disabilitas disalurkan melalui kantor Dinas Sosial. Bagi keluarga prasejahtera disalurkan melalui e-warong. Sedangkan untuk lansia penyaluranya akan dikirim oleh petugas ke masing-masing rumah.
"Dari data yang mendapatkan penyaluran bantuan ada sebanyak 600 tukang becak, 300 disabilitas, 369 anak yatim non panti, 1.264 lansia kurang mampu dan 6.458 keluarga prasejahtera. Anggaran bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta anggaran dari pemerintah pusat," jelas Ning Ita.
Dalam kondisi darurat bencana, pemerintah Kota Mojokerto menambahkan 5.500 paket sembako bagi warga terdampak yang dialokasikan bagi mereka yang belum menerima bantuan ataupun yang baru mendapatkan bantuan Pangan Non Tunai saja.
Sementara yang masih kurang khususnya dari BPNT APBD, pemerintah Kota Mojokerto akan menambahkan jumlahnya termasuk di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). "Sampai saat ini, masih dalam proses finalisasi data," pungkas Ning Ita. (Joe)
.jpg)
