SEMARANG (Lenteratoday) - Bendera Merah Putih sepanjang 1001 Meter dibentangkan dan diarak dari Balai Kota Semarang menuju Lapangan Simpang Lima. Peserta berasal dari sejumlah elemen masyarakat di Kota Semarang.
Ketua penyelenggara Kirab Merah Putih, Adhi Siswanto Wisnu Nugroho, menyampaikan bahwa gelaran ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali jiwa kepahlawanan. Selain itu, juga merepresentasikan kegotong-royongan masyarakat.
"Mengarak Bendera Merah Putih sepanjang 1001 meter, kemudian Garuda Pancasila setinggi 4 meter dan 700 meter Bendera Majapahit, ini merupakan simbol karena di dalam bendera ada ruh kebangsaan yang besar. Nah ini harus kita berikan terus untuk dipupuk dan diberikan ke genarasi kita," ujarnya saat diwawancarai usai Koran Merah Putih, Kamis (10/11/2022).
Adhi juga menjelaskan proses pembuatan Bendera Merah Putih yang menerapkan nilai multikulturalisme. Pembuatan Bendera Merah Putih melibatkan perwakilan masyarakat dari seluruh provinsi di Indonesia. Berkat proses tersebut, tema yang dipilih untuk gelaran ini yakni Harmoni Nusantara.
"Persiapan di Kota Semarang ini hanya 3 minggu. Kami persiapan, tetapi properti kami sudah miliki, kami siapkan. Proses pembuatan bendera ini tentunya dengan melibatkan penjahit 34 provinsi dan doa lintas agama dalam penggarapan bendera, sehingga sakral bendera yang kita bawa," ungkapnya.
Disamping itu, Kepala Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Paulus Pangka, menyampaikan bahwa gelaran ini berhasil mencatat rekor baru bernomor 758. Rekor tersebut dicatat berdasarkan jumlah peserta terbanyak, yakni 11.000 orang.
"Rekor Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit. Peserta terbanyak 11.000 dari berbagai elemen masyarakat dengan bendera sepanjang 1.001 meter, dengan membawa panji-panji merah putih dari bambu runcing terbanyak 7.000 bambu runcing," ungkapnya.
Melalui kirab ini, diharapkan jiwa-jiwa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah, dapat ditingkatkan. (*)
Reporter: Azifa Azzahra | Editor: Widyawati
