Surabaya - Pada hari pertama hingga hari ketiga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik hanya akan diterapkan himbauan dan teguran.
"Tiga hari pertama yaitu tanggal 28-30 April diberlakukan himbauan dan terguran," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parwansa di Gedung Negara Grahadi, Selasa (28/4/2020).
Kemudian akan dilanjutkan pada tanggal 1 hingga 11 Mei 2020 secara resmi saatnya untuk melakukan teguran dan penindakan bagi siapapun yang masih nekat melanggar aturan PSBB.
“Ini kan sebetulnya pilihan sudah opsi terakhir yang harus diambil, kalau sudah suasana menularnya seperti,” tandasnya.
Untuk itu, dalam tiga hari ke depan petugas akan melakukan pendekatan persuasif dan humanis di tiga kawasan yang tengah menerapkan PSBB. Dan akan diterapkan sistem keamanan berjenjang sehingga masyarakat bisa memahami situasi yang mereka hadapi.
"Kadang ini pilihan tidak bisa mengenakkan semua orang, Kita tahu kadang ada terdampak secara ekonomi, seperti tadi yang disampaikan,” tandasnya.
Sementara itu, pada hari pertama penerapan PSBB ini terjadi kemacetan panjang bahkan hingga 2 kilo meter di bundaran Waru. Hal ini karena adanya pemeriksaan di Check Point. Pengedara berplat L dan W masih diperbolehkan masuk ke Surabaya, sementara pengendara dengan plat nomor selain itu akan diminta untuk putar balik jika tidak ada kepentingan yang urgen.
Akibatnya, tak jarang pengedara yang terpaksa putar balik meski dia bekerja di Surabaya. Petugas juga meminta pada pekerja supaya membuat surat keterangan kerja, demikian juga dengan yang berdomisili di Surabaya juga diminta untuk membuat surat domisili. (ufi)
.jpg)
