20 April 2025

Get In Touch

Sempat Dikabarkan Hilang, Pendiri Alibaba Jack Ma Tinggal di Tokyo

Jack Ma (kiri), salah satu pendiri dan mantan ketua eksekutif Grup Alibaba China dikabarkan di Santa Ponsa, di pulau Mallorca pada 20 Oktober 2021.
Jack Ma (kiri), salah satu pendiri dan mantan ketua eksekutif Grup Alibaba China dikabarkan di Santa Ponsa, di pulau Mallorca pada 20 Oktober 2021.

TOKYO (Lenteratoday) - Sejak Oktober 2020 saat Jack Ma berpidato dan diliput luas ketika mengkritik sistem keuangan pemerintah Cina sudah usang, keberadaannya ‘timbul tenggelam’ bahkan sempat ‘hilang’ selama lebih dari 10 bulan.Apalagi dua perusahaannya, Alibaba serta Ant Group, diobok-obok oleh pemerintah China.

Kabar terbaru, pendiri Alibaba itu dilaporkan telah tinggal di Tokyo, Jepang selama hampir enam bulan. Demikian dilaporkan media Financial Times (FT), Rabu (30/11/2022) yang mengutip beberapa sumber tanpa nama.

Menurut FT, miliarder Cina itu telah menghabiskan sebagian besar dari enam bulan terakhir bersama keluarganya di Tokyo dan kota-kota lain di Jepang. Ma juga sempat berpergian ke Amerika Serikat dan Israel.

Surat kabar Inggris itu melaporkan bahwa Ma sering mengunjungi beberapa klub anggota pribadi di Tokyo, dan menjadi "kolektor antusias" seni modern Jepang, serta menjajaki perluasan kepentingan bisnisnya ke arah keberlanjutan.

Jack Ma sebelumnya juga telah terlihat di tempat-tempat lain sejak dia secara efektif menghilang dari pandangan publik di China, termasuk di pulau Mallorca, Spanyol tahun lalu. Ma menghilang dari publik Cina sejak tindakan keras otoritas China, termasuk membatalkan IPO atau pencatatan saham Ant Group Ma dan mengeluarkan Alibaba dengan denda rekor.

Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat-pejabat Cina membidik dugaan praktik anti-persaingan oleh beberapa nama besar negara itu. Tindakan ini didorong oleh kekhawatiran bahwa perusahaan internet besar mengontrol terlalu banyak data dan berkembang terlalu cepat.

Pada Juli  2022ini, sebuah laporan mengatakan Ma berencana untuk menyerahkan kendali Ant Group untuk menenangkan regulator China dan menghidupkan kembali penawaran umum perdana unit pembayaran digital.

Raksasa e-commerce miliknya, Alibaba, melaporkan pertumbuhan pendapatan yang datar pada Agustus lalu untuk pertama kalinya, saat China berjuang melawan perlambatan ekonomi dan kebangkitan kembali kasus-kasus COVID-19.(*)

Sumber:Financial Times,AFP,dya | Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.