21 April 2025

Get In Touch

Cuaca Ekstrem Diprediksi Sepekan ke Depan, Gubernur Jatim Imbau Agar Waspada

Gubernur Khofifah imbau masyarakat Jawa Timur tingkatkan kewaspadaan
Gubernur Khofifah imbau masyarakat Jawa Timur tingkatkan kewaspadaan

SURABAYA (Lenteratoday) -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi sepekan ke depan.

Hal ini merujuk prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda yang menyebutkan potensi peningkatan cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa wilayah di Jawa Timur dalam kurun waktu 27 Januari 2023 - 2 Februari 2023.

Berdasarkan analisis iklim yang dilakukan oleh BMKG diketahui adanya pola tekanan rendah di Australia bagian Barat yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jatim. Hal ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.

Potensi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh aktifnya La Nina, Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin di wilayah Jatim dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor di wilayah dataran tinggi.

Dari data yang diberikan oleh BMKG ada beberapa wilayah di Jatim yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem antara lain Surabaya, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Kab. Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Malang, Kota Malang, Batu,

Selain itu juga Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Bojonegoro, Ponorogo, dan Pacitan.

"Berdasarkan peringatan dini dari BMKG tersebut, kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Selain itu pemerintah Kabupaten/ Kota juga diimbau untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (29/1/2023).

Gubernur Khofifah mengatakan Pemprov Jatim telah menugaskan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk memetakan titik-titik rawan banjir dan longsor. Ia juga meminta BPBD Jatim untuk selalu siap siaga.

Pemprov Jatim juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. Salah satunya dengan membentuk Posko Bencana Alam Jatim yang terdiri dari berbagai unsur stakeholder teknis terkait.

Begitu pula di Daerah Aliran Sungai (DAS), Pemprov Jatim telah menyiapkan langkah mitigasi bencana. Khususnya di 7 DAS yakni Sungai Bengawan Solo, Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pekalen Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, dan Sungai Baru Bajulmati.

"Di 7 DAS tersebut sudah dipasang Early Warning System (EWS) yang bisa melakukan deteksi dini apabila sungai akan meluap. Sehingga masyarakat dan pemda setempat bisa melakukan langkah persiapan dan penanggulangan bencana," imbuhnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga tak henti-hentinya meminta petugas di lapangan untuk melakukan patroli, mengaktifkan kembali posko-posko terintegrasi, pastikan pintu air berjalan baik serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Semua dilakukan demi keselamatan warga Jatim (*)

Reporter: Lutfiyu Handi|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.