22 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri Libatkan Ribuan Mahasiswa KKN dalam Verifikasi Data Kemiskinan

Ribuan mahasiswa KKN dari UNP Kota Kediri serius mengikuti sosialisasi penggunaan Aplikasi Geospasial dari Bappeda.
Ribuan mahasiswa KKN dari UNP Kota Kediri serius mengikuti sosialisasi penggunaan Aplikasi Geospasial dari Bappeda.

KEDIRI (Lenteratoday) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menggelar Sosialisasi penggunaan Aplikasi Geospasial kepada mahasiswa KKN bertempat di ruang Joyoboyo, Rabu (22/2/2023). Pasalnya, Pemkot Kediri sedang mengarahkan para mahasiswa KKN tersebut menjadi petugas verifikasi dan validasi data kemiskinan di Kota Kediri.

Seperti diketahui Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kota Kediri menempatkan ribuan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di sejumlah kelurahan di Kota Kediri. Mereka berfokus kepada pengembangan profil kelurahan seperti kampung keren.

Dalam pelaksanaan verifikasi kemiskinan ada sebanyak kurang lebih 21.000 jiwa yang harus diverifikasi dan validasi mahasiswa. Verifikasi harus dilakukan dengan menemui dan berinteraksi langsung dengan warga di wilayah tempat KKN masing-masing.

Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, saat ditemui mengatakan selain verifikasi dan validasi data, para mahasiswa juga harus tracking lokasi rumah tempat tinggal warga yang dikunjungi.

"Jadi, di dalam aplikasi Geospasial, terdapat pertanyaan yang harus ditanyakan kepada setiap individu dalam satu Kartu Keluarga. Kita ajarkan mahasiswa ini cara input data dan tracking lokasi rumah warga yang mereka kunjungi," ucap Chevy, Rabu (22/2/2023).

"Selain itu, mereka juga harus mengambil foto profil keluarga, seperti rumah, anggota keluarga, kondisi dinding dan atap, bahkan foto kondisi MCK-nya. Hal itu perlu dilakukan untuk menunjukkan secara real kondisi sesuai data yang kita peroleh dari Kementerian Sosial," imbuhnya.

Menurut Chevy, verifikasi dan validasi data kemiskinan ini akan rampung selama dua minggu. Setelah proses verifikasi dan validasi, data tersebut akan digunakan untuk program-program yang akan diluncurkan Pemkot Kediri.

"Dengan verifikasi dan validasi ini diharapkan program dari Pemkot Kediri khusus untuk pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. Kita perkirakan kegiatan ini bisa selesai dalam dua minggu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Chevy berharap para mahasiswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan secara baik, dan menghasilkan data akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta dari kegiatan yang dilakukan menghasilkan simbiosis mutualisme yang baik.

"Kita sangat terbantu sekali dengan banyak mahasiswa yang mengikuti KKN ini semoga proses verifikasi dan validasi data kemiskinan cepat selesai. Ini adalah simbiosis mutualisme dimana para mahasiswa mendapatkan program k egiatan KKN, kita juga bisa melakukan verifikasi dan validasi data tersebut," kata Chevy.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP Kediri, Forijati yang ikut dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan saat pengajuan izin melakukan KKN dari awal UNP Kediri sudah diminta Bappeda melakukan program verifikasi dan validasi data tersebut, disamping program-program lain seperti Kampung Keren.

Dari program tersebut ia berharap para mahasiswa mendapatkan kompetensi non-akademik. "Seperti yang dikatakan Walikota Kediri saat acara pelepasan mahasiswa KKN kemarin, saat ini selain ijazah, kompetensi juga diperlukan mahasiswa,” ujarnya.

“Semoga dari program ini, para mahasiswa mendapatkan kompetensi non-akademik seperti komunikasi dengan warga, bagaimana menghadapi masyarakat secara langsung dengan permasalahan yang dialami seperti itu," imbuh Forijati, Rabu (22/2/2023).

Dalam acara sosialisasi tersebut, diikuti 46 ketua kelompok KKN sebagai perwakilan. Rencananya sebanyak 1.035 mahasiswa akan mengikuti proses kegiatan KKN selama 1 bulan, dimulai dari 6 Februari hingga selesai pada 4 Maret 2023. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor: Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.