
Surabaya - AsosiasiDPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) mengajak pemerintah daerah se-Indonesiabersiap menyambut konsep “new normal” alias tatanan kehidupan baruuntuk menghindari dampak buruk pandemi Covid-19 secara berkelanjutan.
“Kita di daerah melihat sendiri bagaimana pandemi Covid-19ini telah memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai dari aspek kesehatansampai sosial-ekonomi. Sekarang adalah waktunya kita bersiap dirimenyambut 'new normal' secara bertahap," ujar Ketua Umum ADEKSI SigikK Yunianto.
Dia menandaskan, bagaimana pun, daerah-daerah harus bangkitberbenah kembali membangun ekonomi masyarakatnya. Menurut Ketua DPRD Kota Palangkaraya3 periode ini, prinsip tata kehidupan baru berporos pada tiga hal.
Pertama, tetap memprioritaskan penanganan Covid-19 denganterus memperbaiki berbagai mekanisme, mulai ketersediaan tempat tidur isolasi,alat-alat kesehatan, pendeteksian (tracing), hingga mendukung langkahpemerintah pusat memperluas pengetesan berbasis Polymerase ChainReaction (PCR).
Kedua, disiplin menerapkan protokol kesehatan untukpencegahan COVID-19. “Gelorakan protokol-protokol seperti cuci tangan pakaisabun, jaga jarak aman, memakai masker. Hal ini bisa ditindaklanjuti di daerah,misalnya, dengan peraturan semua pengunjung pasar tradisional dan modern harusmemakai masker, yang tak pakai masker dilarang masuk,” tandasnya.
Ketiga, secara bertahap kembali meningkatkan produktivitasekonomi lokal. Dia menambahkan bahwa sesuai analisis para ahli, pandemi akanbenar-benar berakhir ketika vaksin ditemukan. Semanatra dari pradiksi ditemukannyavaksin paling cepat pada pertengahan 2021. Secara bertahap ekonomi lokaldigerakkan lagi dengan prinsip produktif dan aman dari Covid-19 sesuai arahanPresiden Jokowi dan Mendagri.
Dengan tiga poros tersebut, diharapkan kehidupan masyarakatberangsur membaik. Penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi harus dijalankanberbarengan serta tidak dibeda-bedakan. "New normal di daerah harusdiarahkan pada bagaimana tatanan masyarakat kita tetap aman dari Covid-19,dalam arti penyebarannya kita tekan, namun di sisi lain ekonomi tetapproduktif," katanya.
Meski demikian, dia menandaskan bahwa mengingatkan tatanan masyarakat baru yang produktif dan aman dari Covid-19 harus dijalankan secara bertahap. Kajian epidemiologi tetap perlu menjadi rujukan agar tidak menimbulkan gelombang kedua wabah yang lebih mengkhawatirkan (ist)