Ponorogo - Mengunjungi suatu daerah tak lengkap rasanya jika lidah belum mencicipi makanan khas di tempat tersebut. Apalagi di momen bulan puasa seperti ini, ada berbagai macam banyak makanan yang telah disajikan untuk menemani sentap berbuka puasa.
Hari semakin larut, suara adzan pun sudah bergemuruh di langit senja Ponorogo. Tak perlu waktu lama untuk menentukan pilihan menu santap buka, akhirnya kami berbuka puasa dengan makanan khas Kota Reog.
Makanan tersebut yakni sate ayam khas Ponorogo. Berbeda dengan sate Madura, ciri khas sate Ponorogo terletak pada tekstur irisan sate yang berbentuk memanjang.
Ketika dimakan, lidah kita dimanjakan dengan bentuk irisan daging ayam memanjang yang gurih nan empuk, serta bumbu kacang yang khas.
"Bumbunya sedikit sama seperti bumbu pecel sambelnya pun juga. Itu yang sedikitnya menjadi pembeda dari Sate Ponorogo," ucap Rizal, pedagang sate yang berjualan di Jalan Lawu No 43, Ponorogo Jawa Timur (Jatim).
Selain itu, yang juga menjadi pembeda, irisan sate ayam Ponorogo dibagi menjadi tiga tusuk yang terdiri, daging, kulit dan jeroan. Dengan ditemani lontong ataupun nasi, makanan ini dirasa sangat pas untuk sekedar menjadi opsi buka puasa bagi para pelancong di Ponorogo.
"Di sini harga per porsinya Rp 25 ribu dapat 10 tusuk. Dan sudah dapat menu lengkap seperti daging, kulit dan jeroan," pungkas Rizal. (Sur)
.jpg)
