24 April 2025

Get In Touch

Penilaian Tahap 1, Pemkot Kediri Laporkan Hasil Evaluasi Implementasi Smart City 2022

Evaluasi tahap 1 implementasi Smart City di Kota Kediri oleh pemerintah pusat dilakukan secara daring.
Evaluasi tahap 1 implementasi Smart City di Kota Kediri oleh pemerintah pusat dilakukan secara daring.

KEDIRI (Lenteratoday) - Tim asesor dari pemerintah pusat melakukan evaluasi tahap 1 implementasi Smart City di Kota Kediri, Senin (12/6/2023). Pada pelaksanaan evaluasi secara daring tersebut, Pemkot Kediri Untuk melaporkan progres hasil tindak lanjut dari rekomendasi hasil evaluasi implementasi Smart City 2022.

Evaluasi dilakukan untuk menjaga komitmen pelaksanaan Smart City di Kota Kediri. Komitmen tersebut penting dalam rangka terwujudnya Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas (Smart City) di Indonesia.

Hasil evaluasi yang dilaporkan terdiri dari 5 rekomendasi: mendorong percepatan penerbitan Peraturan Walikota (Perwali) untuk masterplan Smart City, mendorong pemanfaatan Pusat Data Nasional (PDN), pengembangan potensi wilayah untuk merumuskan inovasi program Smart City.

Selanjutnya, melaksanakan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program Smart City melibatkan seluruh perangkat daerah, dan meningkatkan sosialisasi program Smart City kepada masyarakat.

Terkait percepatan penerbitan Perwali, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri, Apip Permana mengatakan, Desember 2022, Pemkot Kediri telah menetapkan Peraturan Walikota Kediri nomor 4 tahun 2023 mengenai Smart City.

Bahkan tahun 2023 Pemkot Kediri ini sudah memasukkan payung hukum di Program Legislasi Daerah (Prolegda). "Tahun ini Pemkot menerbitkan Perwali terkait Smart City. Bahkan sudah kita daftarkan di Prolegda," ucap Apip.

Adapun dalam mendorong pemanfaatan Pusat Data Nasional, Apip menjelaskan pihaknya telah mengirim surat permohonan kepada Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (Ditjen Aptika) data-data di Kota Kediri dapat terintegrasi dalam satu pusat data.

Selain itu, terkait potensi wilayah merumuskan inovasi program dari Smart City, Apip menjelaskan Kota Kediri ditetapkan sebagai pusat wilayah kegiatan (PWK) yang menghubungkan antara Kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar dan Malang.

Dimana berfungsi untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder. "Wilayah Kota Kediri dikelilingi kota-kota lain yang membuat Kota Kediri dijadikan sebagai rujukan baik dalam hal perekonomian, pendidikan, maupun hunian," kata Apip.

"Dalam merumuskan inovasi di tiap quick wins Smart City, Pemkot Kediri selalu mempertimbangkan potensi wilayah, inovasi yang dilakukan dan pelaksanaan program-program Smart City," imbuhnya.

Program unggulan Smart City Kota Kediri sendiri memiliki 6 pilar terdiri dari; Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Pertama Smart Governance, yaitu melalui program e-SPTPD merupakan aplikasi yang disediakan Pemkot Kediri untuk wajib pajak.

Inovasi ini dimulai sejak 2019 untuk memudahkan wajib pajak dalam membuat laporan pajak. Kedua Smart Branding yaitu Prodamas Plus, yaitu salah satu program unggulan dimana masyarakat dapat ikut langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring program.

Ketiga ,Smart Economy lewat program Kurnia untuk memberikan kemudahan pinjaman modal bagi UMKM dengan bunga 2 persen per tahun. Program ini menjadi harapan, tantangan, serta strategi kebijakan dalam upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Lalu keempat Smart Living, Kota Kediri membuat program Home Care Peduli yang merupakan bentuk kepedulian Pemkot Kediri dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada masyarakat kurang mampu.

Pilar kelima Smart Society, Kota Kediri membuat program English Massive (EMAS), merupakan program outing class reguler dan bergilir antar kecamatan.

Pilar terakhir Smart Environment, Kota Kediri membuat program untuk melakukan pembinaan terkait pengelolaan sampah di masyarakat. Bank sampah dibuat untuk memanfaatkan limbah atau sampah agar menjadi bernilai atau memiliki nilai manfaat lain.

Lebih lanjut, Apip menyebut program tersebut dibuat untuk mendukung Kota Kediri menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan jasa, pusat kegiatan industri, pusat pendidikan, pusat pelayanan kesehatan dan pusat pelayanan wisata.

Ditambahkan, Pemkot Kediri akan terus berupaya menjalankan program-program Smart City dengan baik, sehingga masyarakat Kota Kediri dapat merasakan manfaatnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.