20 April 2025

Get In Touch

Lapangan Kerja Terbatas, DPRD Pertanyakan Program Disnaker Palangka Raya Atasi Pengangguran

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Jumlah lulusan baru setiap tahun terus bertambah, namun sebaliknya lapangan kerja yang semakin terbatas.Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Norhaini pun mempertanyakan program Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dalam mengatasi pengangguran.

“Disnaker hendaknya berperan aktif membantu masyarakat, khususnya para pencari kerja. Sekaligus dalam upaya mengurangi pengangguran di Kota Palangka Raya, apa saja program yang disiapkan” papar Norhaini, Senin (10/7/2023).

Ia melanjutkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan Disnaker setempat dalam mengurangi angka pengangguran diantaranya dengan memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan secara berkesinambungan. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan para pencari kerja, Disnaker juga perlu memberikan atau mengadakan program keterampilan melalui pelatihan, sebagaimana telah dilakukan oleh UPTD BLK Palangka Raya selama ini.

Norhaini mengatakan berdasarkan data dari database Pencari Kerja yang terdaftar melalui pembuatan Kartu Pencari Kerja Online melalui situs https://karirhub-console.kemnaker.go.id/, tercatat sebanyak 338 orang pencari kerja di Kota Palangka Raya mulai bulan Januari hingga Mei 2023, dengan jumlah penempatan sebanyak 291 orang.

"Tentunya dalam membantu para pencari kerja di Kota Palangka Raya untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah dan Disnaker harus menghadapi sejumlah tantangan," ungkapnya.

Salah satunya, ia menuturkan, masih banyak pengusaha atau pemberi kerja yang tidak melaporkan adanya lowongan pekerjaan di perusahaannya.

Menurut Norhaini, para pengusaha lebih suka melakukan rekrutmen secara mandiri daripada memanfaatkan pelayanan perantaraan kerja dari Disnaker Kota Palangka Raya. Selain itu para pengusaha juga lebih suka merekrut tenaga kerja yang sudah berpengalaman atau memiliki keterampilan di bidangnya, daripada merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman.

“Padahal sebagian besar pencari kerja yang tercatat adalah lulusan baru atau 'Fresh Graduated' yang belum memiliki pengalaman kerja,” terangnya.

Karena itu, ia mengusulkan adanya perubahan dalam tata laksana dan peningkatan kualitas pelayanan dari Disnaker Kota Palangka Raya sebagai perantara antara pencari dan penyedia lapangan kerja.

Salah satu usulan yang disampaikan Norhaini adalah penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Disnaker Kota Palangka Raya. Menurutnya, dengan penerapan SPBE dapat menjadi acuan bagi Disnaker dalam mengelola pelayanan yang menjembatani antara para pencari kerja dengan pihak perusahaan.

Dengan adanya penerapan SPBE, masyarakat, khususnya para pencari kerja dan perusahaan, akan sama- sama mendapatkan keuntungan. Di satu sisi masyarakat bisa memperoleh layanan, bimbingan dan konseling terkait pekerjaan dan karir, yang dapat dilakukan secara online melalui aplikasi zoom maupun lainnya.

Selain itu, melalui penerapan SPBE, pihak perusahaan dapat menyampaikan informasi tentang lowongan pekerjaan dan melaporkan penempatan tenaga kerja secara online melalui WhatsApp atau email.

"Informasi juga dapat disebarluaskan melalui media sosial seperti Instagram Ipkdisnaker, Facebook Fungsional Pengantar Kerja Kota Palangka Raya, dan Website Disnaker Kota Palangka Raya," tuturnya.

Selanjutnya Norhaini berharap dengan adanya peran aktif dari Disnaker Kota Palangka Raya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Palangka Raya.

“Dengan keberhasilan mengurangi angka pengangguran, ini akan menjadi nilai positif bagi Pemerintah Kota Palangka Raya,” pungkasnya.(*)

Reporter : Novita/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.