20 April 2025

Get In Touch

Merasa Terganggu, Warga Minta Pabrik Pengolahan Porang Ditutup

Merasa Terganggu, Warga Minta Pabrik Pengolahan Porang Ditutup

MADIUN (Lenteratoday) - Merasa terganggu dengan aktivitas pabrik pengolahan porang, warga Perumahan Bhayangkara Asri dan Perumahan Puri Matahari, mendatangi Kantor Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (17/7/2023).

Ditemui oleh pemerintah desa, perwakilan pabrik, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Perwakilan warga sekitar pabrik ini mengeluhkan keberadaan pabrik pengolahan porang, yang dianggap mengganggu aktivitas sehari hari.

"Saya alergi debu, tiap hari flu, sesak, batuk, hidung berair. Karena saya tidak kuat, akhirnya saya pindah ke rumah sementara," kata Ninik, warga Perumahan Puri Matahari.

Sejak 3 minggu yang lalu Ninik memutuskan pindah ke tumah karena alerginya semakin parah dan mengeluhkan banyak debu yang  menempel di lantai dan perabotan rumahnya. Sehingga ia terpaksa membersihkannya setiap jam.

“Saya takut terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), karena jarak pabrik dan rumah hanya beberapa meter,” ungkapnya.

Senada dengan Ninik, Warga Perumahan Bhayangkara Asri Sekti meminta pemerintah menghentikan sementara kegiatan pabrik, sambil menunggu investigasi lebih lanjut.

"Kami keluhkan pendengaran terganggu. Kalau terpapar terus menerus akan mengganggu pendengaran. Evaluasi dulu dampak lingkungan seperti apa," ucapnya.

Semetara itu, Plt Kepala DLH Anang Sulistijono, yang juga hadir dalam petemuan tersebut mengatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan OPD terkait. Pihaknya memastikan keluhan keluhan masyarakat, dapat terselesaikan.

"Kami akan perizinannya, yang menyangkut soal luasan dan menjadi penentu lingkungan. Nanti akan komunikasikan dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Ditempat yang sama, Kuasa Hukum Pabrik Adi Suhono siap menampung semua keluhan yang disampaikan oleh warga. Pihaknya akan berkoordinasi dengan konsultan lingkungan hidup, untuk segera menyelesaikan administrasi.

"Nantinya kami bicarakan dengan manajemen pabrik, mengenai ketidakpuasan masyarakat. Kami pasti mengikuti regulasi  yang seharusnya dipenuhi pabrik," tegasnya.

"Kalau soal tutup sementara itu kembali ke konsultan lingkungan, pasti ada kajian ulang secara teknis. Pabrik sudah melakukan tindakan tindakan teknis, khusus konsultan lingkungan hidup saat ini masih sedang bekerja," imbuhnya.

Menurutnya, operasional pabrik sudah sesuai dengan undang undang. Pihaknya mengungkapkan, status pabrik masih dalam masa percobaan. 

"Mesin mesin pabrik masih dicoba. Termasuk dampaknya bagaimana, masih kajian lebih lanjut," tutupnya. (*)

Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.