20 April 2025

Get In Touch

Gandeng BPOM Surabaya, Pemkot Kediri Pastikan Keamanan Jajan di Sekolah

Kadindik Kota Kediri Anank Kurniawan (bersongkok) ikut mengamati sampel jajan sekolah yang untuk diteliti pada acaraBimtek Kader Keamanan Pangan Sekolah.
Kadindik Kota Kediri Anank Kurniawan (bersongkok) ikut mengamati sampel jajan sekolah yang untuk diteliti pada acaraBimtek Kader Keamanan Pangan Sekolah.

KEDIRI (Lenteratoday) - Gandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya, Pemkot Kediri menyelenggarakan Bimtek Kader Keamanan Pangan Sekolah secara hybrid di Aula Ki Hajar Dewantara, Kamis (20/7/1023).

Kegiatan tersebut untuk memastikan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) aman untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Kegiatan diikuti masing - masing dua perwakilan dari tiga puluh sekolah percontohan.

"Perwakilan sekolah dari sekolah percontohan bertugas mensosialisasikan pengetahuan yang diperoleh ke sekolah lain. Tiga puluh sekolah yang ikut bimtek hari ini bertanggung jawab memberikan pengimbasan kepada 4-5 sekolah lain," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri Anang Kurniawan saat membuka kegiatan.

Dalam hal pengembangan PJAS untuk semua sekolah, Anang mengungkapkan Wali Kota Kediri sangat mendukung dan menginstruksikan agar kegiatan tersebut terus dilakukan.

Di kesempatan tersebut Anang sekaligus mengingatkan untuk kembali menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik di lingkungan rumah, kantor, sekolah dan dimanapun. Anang juga menyinggung revitalisasi UKS yang menurutnya sangat penting dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan di sekolah.

"Kita juga harus saling mengingatkan satu sama lain terkait PHBS, termasuk anak- anak kita di sekolah. Kemudian peran UKS juga harus digalakkan kembali sebagai upaya pencegahan agar anak-anak tidak mengalami gangguan kesehatan di sekolah," ungkapnya.

Tidak berhenti sampai disitu, Anang melanjutkan Dindik akan bekerjasama dengan Loka POM Kediri dan Dinkes untuk melakukan monitoring, evaluasi dan pemantauan ke sekolah-sekolah percontohan.

"Adapun tahapannya yakni setelah bimtek kader dilanjutkan dengan melaksanakan bimtek komunitas kemudian dilakukan pendampingan dan pengawalan oleh kader, monev dan yang terakhir adalah sertifikasi," jelasnya.

Dengan upaya yang dilakukan Anang berharap akan banyak sekolah yang mendapat sertifikasi dari BPOM Surabaya. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian sekolah dalam mewujudkan budaya pangan yang aman dan memenuhi sertifikasi sekolah dengan PJAS aman.

Sementara itu Ketua Pokja UKS Dindik, Sri Wiji Utami menuturkan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi PJAS, sekolah harus mengikuti bimtek, membuat SK Tim Keamanan Pangan Sekolah, melakukan sosialisasi keamanan pangan ke komunitas sekolah, membuat rencana aksi kegiatan PJAS serta melakukan pengimbasan ke sekolah binaan.

Sri Wiji Utami menambahkan peserta yang mengikuti bimtek diwajibkan membawa lima sampel jajanan sekolah untuk dites BPOM. Adapun kriteria jajanan yang dibawa yakni kelompok makanan berat, kelompok makanan ringan dan kelompok minuman.

"Sampel makanan ini merupakan jajanan dari sekolah kemudian nanti akan diuji apakah makanan tersebut mengandung bahan berbahaya atau tidak," jelasnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.