
PASURUAN– Perlahan, industri pariwisata siap-siap memasukinew normal di tengah perjuangan melawan Covid-19 yang belum usai. Berbagaiaturan disiapkan untuk mencegah pengunjung, pengelola, dan pihak lain di lokasiwisata terinfeksi virus tersebut.
Salah satu yang mematangkan kenormalan baru di industri wisata adalah Pemkab Pasuruan.Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengundang kurang lebih 70pengelola wisata pada Kamis (4/6) untuk menyiapkan protokol saat tempat wisatamulai dibuka bagi masyarakat.
Plt Disparbud Kabupaten Pasuruan Soeharto menegaskan,pengelola tempat wisata di Kab. Pasuruan sudah cukup siap. Bahkan, mereka inginsegera membuka kembali lokasi wisata masing-masing. Ada enam tempat wisata yangsiap dijadikan role model dan pilot project penerapan new normal di KabupatenPasuruan.

“Yang sudah siap dijadikan pilot project ada enam. YaituCimory, Pintu Langit, Taman Safari, Putuk Truno, Taman Dayu, dan Telogo Sewu.Mereka siap menerapkan new normal dan segera kami pantau lewat satgas daripemerintah,” terangnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Disparbud memberikan protokolyang harus dipenuhi oleh pengelola wisata sebelum membuka kembali tempat wisatauntuk umum. Ada empat protokol yang sudah harus dipenuhi pengelola wisata.Yaitu, protokol untuk pengelola, pegawai atau karyawan, pengunjung atauwisatawan, dan satgas dari pemerintah.
“Protokol kesehatan wajib diterapkan. Seperti memakaimasker, tempat cuci tangan di banyak tempat, dan kebersihan di areawisata.Lalu, pengelola wajib membatasi jumlah pengunjung untuk penerapan socialdistancing. Sehingga, pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas,” jelasnyasaat melakukan sosialisasi protokol pembukaan kembali tempat pariwisata diGedung Serbaguna Pemkab Pasuruan.
Selanjutnya, karyawan pengelola wisata wajib memakai alatpelindung diri. Seperti masker, sarung tangan, face shield bagi petugas difrontliner.Kemudian, antrean pengunjung harus diperhatikan agar tidak menumpuk.Bangku di ruang tunggu, tempat makan, dan sebagainya juga diatur.
“Kapan mulai dibuka, kami masih menunggu situasi lebihlanjut. Namun, sifatnya memang tidak boleh mendadak. Karena itu mulai awal inikami berikan sosialisasi agar menyiapkan protokol sebelum pembukaan tempatwisata,” terangnya.
Untuk tekniknya, jika pengelola wisata sudah siap menerapkanprotap new normal, maka akan disimulasikan dan satgas turun. Selanjutnya,sargas akan menilai dan mengevaluasi. Bila sesuai akan menjadi percontohan bagitempat wisata lain.
Sekretaris Disparbud Kabupaten Pasuruan Gunawan Wicaksonomengatakan, penerapan new normal di tempat wisata akan bertahap diberlakukan.Misalnya untuk Taman Safari, awalnya semua pengunjung tidak turun dari kedaraandulu. Lalu, kafe dan lokasi atraksi bertahap dibuka.“Kolam renang, dibukabertahap juga. Namun juga ada pembatasan tergantung luas kolam. Yang pentingtidak sampai ada kerumunan,” terangnya.
Diakui, dengan adanya penerapan new normal ini akan membebani pengelola terkait protap dan aturan yang ketat. “Namun, hal ini demi keamanan bersama dan semoga juga kembali meningkatkan kegiatan wisata di Kabupaten Pasuruan,” ujarnya. (hus)