
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkab Kediri menyerahkan dana hibah sebesar Rp99,4 miliar untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dana hibah sebesar Rp99,4 miliar itu diberikan dengan rincian kepada KPU Rp78.797.300.000 dan Bawaslu Rp20.698.453.000.
Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama KPU dan Bawaslu Kabupaten Kediri di Ruang Pamenang, Kantor Pemkab Kediri, Kamis (9/11/2023) malam.
Rilis yang dibagikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menyebutkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, dana hibah diberikan sebagai wujud komitmen dan dukungan Pemkab Kediri supaya penyelenggaraan Pilkada mendatang berjalan lancar.
Mas Dhito–sapaan akrab Bupati Hanindhito– berpesan dana hibah yang diberikan kepada KPU maupun Bawaslu diharapkan dapat digunakan dengan baik, sebagaimana mestinya. "Harapan besar saya terutama tingkat partisipasi (masyarakat) bisa meningkat, maka ini kerja dari penyelenggara sangat dibutuhkan," katanya.
Mas Dhito menyebut, pesta demokrasi itu tidak hanya sekadar memilih pemimpin, namun bagaimana tetap menjaga kondusifitas di daerah. Untuk itu diperlukan kerja keras termasuk dari penyelenggara pemilu.
Mas Dhito berharap pada Pemilu 2024 tidak sampai terjadi polarisasi. Sebagai kepala daerah, pihaknya mengaku menjalin komunikasi dengan partai politik untuk berkomitmen menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu termasuk menghindari kegaduhan.
Selama pemilu serentak mendatang, pihaknya berharap tidak sampai terjadi korban dari penyelenggara pemilu karena kelelahan akibat proses yang panjang. Untuk itu Mas Dhito telah meminta disiagakan mobil siaga desa pada hari H pemilihan sampai H+2. "Rumah sakit juga saya minta standby untuk dokter dan ambulans," ungkapnya.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi menyambut baik dukungan yang dilakukan Pemkab Kediri. Belajar dari pengalaman pada Pemilu 2019 dimana saat itu sampai ada korban, langkah preventif yang dilakukan Mas Dhito dinilai sangat membantu.
Disisi lain, sebagaimana harapan Mas Dhito terkait peningkatan partisipasi masyarakat, Ninik mengaku pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang ditargetkan tingkat partisipasi masyarakat minimal 88 persen.
Adapun untuk Pilkada, melihat tingkat partisipasi masyarakat untuk memberikan suara pada 2020 sebesar 65 persen, pada tahun 2024 mendatang KPU Kabupaten Kediri menargetkan terjadi kenaikan minimal 75 persen.
"Karena tahun ini antara Pemilu dengan Pilkada dilakukan pada tahun yang sama, kami sangat berharap untuk lebih meningkat dibandingkan dengan Pilkada 2020," tandasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko/rls | Editor : Lutfiyu Handi