
JAKARTA (Lenteratoday)- Pemerintah akui kasus COVID-19 memang naik. Namun di sisi lain, hal itu tak mengakibatkan keterisian rumah sakit meningkat. Hal itu ditegaskan Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan dr Ngabila Salama.
"Tidak ada kenaikan (keterisian rumah sakit)," ujar Ngabila melalui pesan singkat, Selasa (12/12/2023).
Ia mengungkap kondisi bed occupation rate (BOR) saat ini. Angkanya di 2-4 persen."Stabil pemakaian tempat tidur RS sekitar 2-4 persen dalam 2 minggu terakhir." jelas dia.
Ngabila menyebut, ada faktor yang membuat hal itu terjadi. Salah satunya herd immunity."Kekebalan sudah tinggi," jelas dia.
Di sisi lain, Ngabila mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasinya. Khususnya untuk mereka yang rentan atau punya komorbid.
Sebelumnya, Ngabila mengatakan ada kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Salah satunya di Jakarta.
Ia menerangkan setelah di Oktober dan November tak ada kasus kematian akibat COVID-19, kini juga ditemukan dua kasus kematian di Desember 2023.
"DKI Jakarta menemukan 2 kematian positif COVID-19 pada bulan Desember 2023 setelah sebelumnya selama 2 bulan berturut (Oktober dan November 2023) tidak ada kematian COVID-19 di DKI Jakarta," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin (11/12/2923).
"Dua kasus tersebut, wanita berusia 81 tahun memiliki komorbid hipertensi, vaksinasi sudah dosis ke-3/belum dosis ke-4. Kasus kedua wanita berusia 91 tahun, komorbid stroke, gagal jantung, belum vaksin sama sekali," imbuh dia.
Malaysia Deteksi 6.796 Kasus Baru
Terpisah, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mendeteksi 6.796 kasus baru COVID-19 pada 26 November hingga 2 Desember 2023 (ME 48/2023), meningkat dari ME sebelumnya yang mencapai 3.626 kasus.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia DR Muhammad Radzi Abu Hassan dalam pernyataan tertulis terbarunya, Selasa, mengatakan hingga ME 48, Variant of Concern (VOC) yang terdeteksi sebanyak 72,9 persen terdiri dari varian Omicron, disusul varian Delta sebanyak 26,2 persen, dan selebihnya varian Beta dan Alpha.
Hingga saat ini, ia mengatakan belum ada varian baru yang terdeteksi di Malaysia dan belum ada indikasi varian yang beredar secara lokal lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Jumlah masuknya pasien COVID-19 (termasuk pasien suspek COVID-19) ke fasilitas kesehatan mencapai 3,5 per 100.000 penduduk dan 1,0 per 100.000 penduduk bergejala ringan.
Pada ME 48/2023, keterisian tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) di Malaysia sebesar 0,8 persen, sedangkan persentase tempat tidur non-kritis COVID-19 sebesar 1,1 persen.
Ia mengatakan meski tercatat terjadi peningkatan kasus COVID-19, namun secara keseluruhan situasi di Malaysia masih terkendali dan tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada.
Berdasarkan data situs KKMNOW milik KKM pada Sabtu (9/12/2023), pukul 23.59 waktu setempat, angka kasus COVID-19 aktif mencapai 20.017 di Malaysia. Sebanyak 19.550 orang menjalani karantina di rumah, 446 di rumah sakit, delapan berada di ICU, sedangkan 13 pasien di ICU dengan ventilator.
Sedangkan pada Minggu (10/12/2023), pukul 23.59, tercatat penambahan kasus COVID-19 mencapai 13.658, sedangkan sehari sebelumnya kasus harian mencapai 6.908. Kasus harian sempat mencapai 24.157 pada Senin (4/12/2023).
Reporter: dya,rls,ist/Editor: widyawati