23 April 2025

Get In Touch

Pemkot Mojokerto Galakkan Berbagai Program Wujudkan Zero Stunting pada 2024

Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro bersama Kepala Dinas Kesehatan melakukan upaya penanganan stunting di Kota Mojokerto. (ANTARA/HO-Pemkot Mojokerto).
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro bersama Kepala Dinas Kesehatan melakukan upaya penanganan stunting di Kota Mojokerto. (ANTARA/HO-Pemkot Mojokerto).

MOJOKERTO (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Mojokerto menggalakkan berbagai aksi dan program sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Zero New Stunting pada tahun 2024. Aksi dan program tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, instansi vertikal dan warga.

"Dengan gizi yang terpenuhi sedari dini, tumbuh kembang anak akan optimal. Sehingga kita 'tancap gas' agar balita dan anak-anak Kota Mojokerto bebas dari stunting. Dengan harapan akan tercipta generasi unggul dan cemerlang di masa depan," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro dalam keterangannya di Kota Mojokerto, Kamis (25/1/2024).

Di antara program dan aksi yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan makanan tinggi protein hewani untuk balita stunting di masing-masing kelurahan. "Jadi saya bersama Kadinkes, Baznas, dan Prameswari turun langsung untuk menyalurkan makanan tinggi protein hewani, seperti ayam, telur, susu, dan beras," katanya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) juga terus berinovasi dengan memformulasikan berbagai program intervensi. Seperti Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto (Canting Gulo Mojo) yang merupakan program terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca-salin, hingga balita dengan melibatkan lintas sektor.

Ali Kuncoro atau yang akrab dengan panggilan Mas Pj ini mengatakan bahwa inovasi tersebut terbukti berkontribusi dalam menekan angka stunting dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Laporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPBGBM) angka stunting di tahun 2019 sebesar 9,04 persen turun menjadi 7,71 di tahun 2020, di tahun 2021 menjadi 4,84 persen dan 3,12 persen di 2022 dan menyisakan 2,04 persen hingga Desember 2023.

"Penerapan inovasi ini bahkan mengantarkan Kota Mojokerto sebagai Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI," ucapnya.

Selain itu, pemkot juga melibatkan partisipasi aktif warga dengan membentuk kader motivator dimana saat ini total 1623 kader motivator yang tersebar di setiap lingkungan warga.

Sebelumnya, para kader telah mendapatkan edukasi sehingga dapat terlibat secara rutin dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk edukasi terkait stunting di sekitar tempat tinggal masing-masing.

"Untuk stunting, salah satunya kami mengajak kader motivator agar ikut mengkampanyekan menu dobel protein untuk balita stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. Farida Mariana.

Selain itu, tiap kelompok juga dibekali dengan antropometri kit agar bisa ikut memantau langsung perkembangan balita di lingkungan masing-masing. "Sehingga kami bisa mendapat data by name by adress yang valid," katanya. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.