07 April 2025

Get In Touch

Beberapa Potensi Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Libur Panjang dan Musim Hujan

Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).
Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).

JAKARTA (Lenteratoday) - Libur panjang pekan ini dan juga musim hujan ternyata memiliki beberapa potensi menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi penyakit tersebut.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk melindungi diri dari penyakit ini, maka masyarakat perlu melanjutkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari.

"Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare," katanya dikutip dari antara Jumat (9/2/2045).

Khusus di Jakarta, data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta merujuk Sistem Informasi Kesehatan (SIK) mengenai diagnosa Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD DKI Jakarta pada 1 Januari 2024 hingga 8 Februari 2024 memperlihatkan angka kasus diare tercatat sebanyak 2.812.

Kemudian, penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD). Pada musim hujan saat ini, dimungkinkan ada tempat perindukan nyamuk dan memberikan kesempatan kepada nyamuk berkembang biak yang pada akhirnya meningkatkan faktor risiko terjadinya penularan penyakit demam dengue.

Selanjutnya, kata Tjandra, penyakit lain yang juga perlu diwaspadai yakni leptospirosis. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira ini ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.

Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.

Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.

Untuk mengantisipasi penyakit leptospirosis, maka perlu menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka, serta memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir.

Dia menganjurkan masyarakat segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.

Terakhir, waspadai pula penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Tjandra mengatakan pada situasi liburan dan musim hujan, kejadian ISPA akan meningkat.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sejak 1 Januari 2024 hingga 8 Februari 2024 menunjukkan kasus penyakit tertinggi yakni demam (9.662 kasus), diikuti dispepsia sebanyak 3.314 kasus, infeksi saluran pernapasan atas akut dengan jumlah kasus 2.834 kasus, lalu nyeri perut sebanyak 2.825 kasus, serta diare 2.812 kasus.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.