KEDIRI (Lenteratoday) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kediri melalui DWP Unsur Pelaksana Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri diajak bermesos. Ajakan itu tertuang dalam rapat pleno Maret 2024 dengan materi “Bijak Dalam Teknologi Informasi” yang diadakan di gedung TP PKK Kota Kediri, Kamis (7/3/2024)
Dalam kesempatan tersebut dipaparkan tips dan cara untuk menghadapi teknologi informasi yang semakin berkembang. Di antaranya, diperlukan sikap bijak dalam menggunakan teknologi informasi, khususnya dalam bersosial media. Lantaran, saat ini semua sudah menggunakan teknologi, maka dari itu diperlukan melek teknologi dan perlu bijak dalam menggunakannya.
Materi disampaikan Nur Mufid, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kota Kediri. Dia menyayangkan banyak masyarakat tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Buktinya, masih banyak yang menyebarkan berita hoax, dan menggunakan sosial media untuk kejahatan. “Kalau dulu mulutmu harimaumu, sekarang menjadi jarimu harimaumu,” ucap Mufid.
Dia menjelaskan, sangat diperlukan bijak dalam penggunaan teknologi informasi di tengah-tengah teknologi yang kian berkembang tanpa batasan. Dalam menggunakan teknologi informasi masyarakat bisa memilih, akan mengambil dampak positif atau dampak negatif dari teknologi yang ada.
Teknologi informasi memudahkan pengguna, namun juga banyak yang malah terjerumus. Sebelum berakhir Mufid juga mengimbau para ibu-ibu DWP Kota Kediri untuk memanfaatkan teknologi informasi sebaik mungkin dan selalu bijak dalam menggunakan sosial media.
Sementara itu, Ketua DWP Kota Kediri, Novita Bagus Alit saat sambutan mengatakan rapat pleno kali ini merupakan pleno menjelang bulan Ramadan.
Dia juga mengatakan supaya anggota DWP tetap menjaga netralitas saat Pilkada mendatang. "Saat ini Pemilu legislatif dan presiden sudah selesai, dan akan menuju pemilu gubernur dan wali Kota. Kami harapkan ibu-ibu tetap netral untuk pemilu di November 2024 mendatang,” tegas Novita.
Novita juga menghimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para istri ASN tidak menimbulkan perpecahan dalam pemilu November 2024 mendatang. “Siapapun yang dipilih ada pada diri masing-masing,” kata Novita. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
