21 April 2025

Get In Touch

Penanganan Covid-19 di Kota Kediri Makin Signifikan, 11 Pasien Positif Sembuh

Penanganan Covid-19 di Kota Kediri Makin Signifikan, 11 Pasien Positif Sembuh

Kediri - Tekad Kota Kediri menuju zona hijau (risiko terkendali) penyebaraan Covid-19 sangat signifikan. Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Jumat (26/06/2020) mengumumkan tambahan kesembuhan 11 pasien positif Covid-19 setelah dirawat di RSUD Gambiran dan RS Kilisuci.

Kesembuhan pasien ini kian menghidupkan harapan mewujudkan Kota Kediri menjadi zona hijau. Dengan adanya tambahan pasien sembuh tersebut tingkat kesembuhan pasien Corona di Kota Kediri naik menjadi 56 %.

“Kabar gembira ini saya sampaikan agar masyarakat tetap waspada dan kita bersama-sama menjadikan Kota Kediri menjadi zona hijau. Keinginan masyarakat untuk kembali beraktivitas lebih leluasa dan perekonomian kota segera berputar kembali,” kata Walikota Kediri.

Sementara, menurut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adima Mars, hal tersebut menunjukkan keberhasilan semua elemen yang tergabung di gugus tugas dalam menangani penyakit yang kini menjadi pandemi dunia tersebut.

“Hal ini didukung oleh angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Kediri yang per 27 Juni 2020 mencapai 56 %. Ini memperbesar harapan semua masyarakat Kota Kediri segera turun menjadi zona hijau,” kata dr Fauzan Adima.

Salah satu dari 11 pasien sembuh tersebut berasal dari Desa Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Perempuan berinisial K, 62, merupakan pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) dari klaster pabrik rokok Tulungagung.

“Saya dibawa ke Puskesmas Ngletih bersama 5 teman saya. Selama 3 minggu saya dirawat di Puskesmas Ngletih,” kata K.

Semestinya K bisa mengisolasi diri di rumah. Namun karena rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi diri, maka Pemkot Kediri memberikan ruang inap di Puskesmas Ngletih sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya. Setelah dari Puskesmas Ngletih, K dipindahkan ke RS Kilisuci, sehari kemudian dipindahkan ke RSUD Gambiran.

Selama dua minggu, K dirawat di RSUD Gambiran dengan keluhan tenggorokan sakit. Spada kurun tersebut cucu K, seorang anak SMP Kelas 8 pun positif dengan tanpa gejala (OTG). Akhirnya cucu K dirawat di RS Kilisuci. Setelah dua minggu di RSUD Gambiran, K dinyatakan negatif terhadap Covid-19 dan akhirnya pulang ke rumah.

Saat ini K sudah 2 minggu di rumah dan sudah sehat. Meski begitu, kondisinya tetap dipantau tim medis. Menurut pengakuannya, ia masih rutih mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Dua minggu sekali diwajibkan cek kesehatan di RSUD Gambiran.

“Cek kesehatan itu dilakukan untuk memantau kondisi saya, termasuk melakukan rontgent. Saya bersemangat dan disiplin melakukan anjuran dari petugas medis yang merawat demi kesembuhan saya sendiri,” kata K masih berniat kembali di pabrik rokok tempatnya 4 tahun bekerja salama ini.

Lebih menggembirakan, masyarakat Tempurejo menerima kembali salah satu anggotanya yang menjadi pasien sembuh dari Covid-19, tanpa ada stigma negatif.

“Masyarakat sekitar tidak masalah dengan keberadaan pasien, karena tahu memang sudah sembuh,” kata Moch. Ali Faizin, Ketua RT 11/RW 04, tempat K tinggal.

Meski K belum berinteraksi dan masih tinggal di rumah sejak ia dinyatakan sembuh. Buktinya, mereka tetap beraktivitas seperti biasa di sekitar rumah K. termasuk mengambil bansos di e-Warung yang letaknya hanya 15 meter dari rumah K. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.