10 April 2025

Get In Touch

Guru Besar Unair Bicara Penyebab Melonjaknya Kasus DBD di Indonesia

Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024) -Ant
Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024) -Ant

SURABAYA (Lenteratoday) -Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami lonjakan di Indonesia. Bahkan saat ini DBD telah menjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dan situasi ini diprediksi masih akan terus berlangsung hinnga April mendatang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI), per 1 Maret 2024, terdapat 160.000 kasus DBD di 213 kabupaten dan kota di Indonesia.

Guru Besar Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Phil Toetik Koesbardiati, DFM, PA(k) mengatakan kasus DBD ini terjadi akibat berbagai faktor. 

Salah satunya adalah letak geografis Indonesia yang menjadikan negara ini sebagai negara tropis. Faktor lainnya yang juga memengaruhi yaitu perubahan alam, cuaca, dan iklim yang berada di luar kendali manusia.

"Saat musim hujan tiba, banyak genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya larva nyamuk, misalnya pot bunga, talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, lubang pohon, pelepah, dan lain-lain. Genangan ini menyebabkan terjadinya peningkatan kepadatan populasi nyamuk penular,” ungkap Prof Toetik, Kamis (28/03/2024).

Guna mencegah hal ini terus terjadi, Prof Toetik membagikan tips yang bisa dilakukan di lingkungan rumah. Adapun upaya penanggulangan itu antara lain melakukan pengurasan bak mandi dan wadah penampung seminggu sekali. 

Tak hanya itu, Prof Toetik juga mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan rumah sehingga terbebas dari penyakit DBD.

"Kita harus melakukan pengurasan bak mandi dan wadah penampung, minimal seminggu sekali. Hendaknya kita tidak menumpuk atau menggantungkan baju terlalu lama. Selain itu, kita juga bisa menggunakan kasa atau kelambu nyamuk untuk menghindari gigitan,” tukasnya.

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.