Madiun - Guna memperketat dan menekan angka positif Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun membentuk tim intelejen dari berbagai unsur masyarakat. Nantinya tim ini bertugas untuk memata-matai masyarakat yang tak patuh terhadap protokol kesehatan tersebut.
"Anggotanya 30 orang tersebar se Kecamatan Kota Madiun," beber walikota, Rabu (1/7/2020).
Maidi menambahkan selain mencari dan mengawasi para pelanggar, tim intelejen tersebut juga bertugas mengumpulkan bukti sebagai bahan aduan. Tak main-main tim ini akan menyusuri semua aktifitas gerak-gerik warga dan tempat yang ada di Kota Madiun seperti PKL, restoran, toko, mal, warga umum hingga PNS.
Lalu lanjut walikota, beberapa bukti berupa foto dan video tersebut diserahkan ke Satpol PP setempat untuk dilakukan penindakan lebih lanjut. Adapun sanksi yang diberlakukan yakni peringatan secara lisan hingga penutupan sementara tempat usaha.
"Upaya pencegahan ini agar tidak terjadi lagi penularan lagi Covid-19 di Kota Madiun. Apalagi, Kota Madiun berhasil meraih status zona hijau pertama penyebaran Covid-19 di wilayah Jatim," ujar Maidi.
Oleh karena itu, mantan sekda kota ini menghimbau kepada masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan. Maidi menegaskan warga Kota Madiun untuk tidak bepergian terlebih dahulu selain jika tidak ada kepentingan yang amat mendesak.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Madiun, Sunardi Nurcahyono mengatakan jika pihaknya sudah siaga mengerahkan semua anggota untuk membantu proses pembentukan tim intelejen ini. Bahkan, ia mengaku pemkot juga sudah menyiapkan sekretariat dan ruang penindakan khusus.
"SOP penindakan sudah kami susun berdasarkan instruksi Bapak Wali Kota. Dari Satpol PP semua anggota kami kerahkan untuk giat ini," pungkasnya. (Sur)
.jpg)
