
KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri menggelar pengawasan Alat Ukur, Takar, Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) Pabrik Gula (PG) di Kota Kediri sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
Dimana dalam undang-undang itu disebutkan setiap alat timbang, alat ukur dan alat takar yang digunakan untuk berniaga, wajib ditera ulang setiap tahun.Tera ulang dilakukan untuk mencegah, terjadinya selisih takaran dalam bertransaksi.
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma mengatakan kaitan dengan PG, tera ulang sangat diperlukan untuk menentukan produk akhir meliputi penentuan kwanta (isi, berat, atau panjang) produk gula yang dihasilkan oleh pabrik tersebut. Harus menggunakan UTTP, yang sudah ditera dan/atau ditera ulang.
"Jadwal tera ulang UTTP di PG Pesantren 7-8 Mei 2024 dan PG Mrican pada 13 Mei 2024, tera ini sengaja dilakukan sebelum musim buka giling. Dengan tujuan agar lebih banyak petani tebu, yang mengirimkan hasil panen tebu ke PG yang ada di seluruh Indonesia, bukan dikirim ke pihak swasta,” ujar Wahyu mengutip rilis Diskominfo, Selasa (14/5/24).
Wahyu menjelaskan UTTP yang dilakukan tera ulang yakni Digital Crane Sistem (DCS), yaitu peralatan timbangan tebu yang terhubung dengan komputer secara otomatis sebelum memasuki stasiun gilingan. Hasil tera ulang DCS pada PG di Kota Kediri, berfungsi baik dan sesuai standar nasional.
“Alhamdulillah setelah kami lakukan tera ulang semuanya berjalan baik, tidak ada kecurangan. Jadi kami sampaikan kepada petani tebu agar tidak perlu khawatir mengirimkan hasil panen tebu ke pabrik gula di Kota Kediri,” jelasnya.
Dengan pelaksanaan kegiatan yang melibatkan 4 petugas dari Bidang Kemetrologian Disperdagin Kota Kediri tersebut, Wahyu berharap agar seluruh hasil pertanian tebu bisa dikirim ke semua PG dan menambah kepercayaan masyarakat.
“Lahan pertanian tebu di Kota Kediri cukup luas jumlahnya, semoga dengan pelaksanaan tera ini dapat menambah kepercayaan petani tebu sehingga tidak ragu lagi dalam mengirimkan tebu ke PG,” pungkasnya.
Reporter: Gatot Sunarko,Rls/Editor:Ais