SAO PAULO (Lenteratoday) - Rekor curah hujan dan banjir di wilayah bagian Rio Grande do Sul, Brazil selatan telah merenggut 169 nyawa sejak badai menghantam wilayah itu pada 29 April, kata badan Pertahanan Sipil pada hari Minggu (26/5/2024).
Dalam 24 jam terakhir, tiga mayat lainnya ditemukan, sementara 56 orang masih hilang akibat bencana alam terburuk yang pernah terjadi di wilayah itu, kata badan tersebut dalam laporan terbarunya.
Lebih dari 2,3 juta penduduk telah mengungsi akibat banjir dan meluapnya sungai selama berminggu-minggu.
Eduardo Leite seorang Gubernur Rio Grande do Sul, memperkirakan butuh waktu setidaknya satu tahun untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak di ibukota negara, Porto Alegre, dan 469 kotamadya lainnya.
Karena perkiraan cuaca akan lebih banyak hujan dalam minggu ini di Porto Alegre dan kota-kota besar lainnya, sekolah-sekolah akan ditutup selama 48 jam untuk meminimalkan risiko.
Rio Grande do Sul, yang berbatasan dengan negara tetangga Argentina dan Uruguay, merupakan pusat pertanian penting di Brasil dan penghasil beras terbesar di Amerika Latin. (*)
Sumber: Xinhua
Penerjemah: Yuda (mk) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
