21 April 2025

Get In Touch

Viral, Video Ratusan Wali Murid di Pamekasan Protes Sekolah Libur Akibat Corona

Viral, Video Ratusan Wali Murid di Pamekasan Protes Sekolah Libur Akibat Corona

Pamekasan - Beredar video ratusan orang tua mendatangi sekolahdasar negeri (SDN) Tepul Barat 2, Desa Tebul Barat, Kematan Pegantenan,Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Dalam video itu, wali murid mempertanyakankondisi sekolah yang ditutup akibat pandemi Covid-19.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Dinas Pendidikan(Disdik) Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, hingga saat ini pihaknya belummendapat laporan terkait hal tersebut."Saya hanya lihat dari media sosial.Benarkah itu terjadi disana? Kita nggak tahu," katanya, Rabu (15/7).

Kemudian, Akhmad Zaini yang akrab disapa Zaini itumenjelaskan, pembelajaran tetap tidak berubah. Pihaknya mengikuti SKB dariempat kementrian, bahwa madrasah dan sekolah di bawah dinas pendidikan dan dibawah cabang dinas pendidikan diimbau seluruhnya dalam zona merah, orange dankuning, melaksanakan pembelajaran dengan daring."Belum diperkenankan tatapmuka maupun masuk sekolah," ungkapnya."Kita masih ikut ketentuanpemerintah pusat dan gugus tugas Covid-19 nasional maupun provinsi,"imbuhnya menjelaskan.

Video berdurasi 3 menit 42 detik itu beredar luas di sosialmedia baik Facebook maupun grup-grup WhatsApp Senin (13/7). Dalam vide tersebuttampak wali murdi protes ke sekolahan.

“Guleh pak deteng kaentoh polana ngeding kaber sakolaan nikaetotobbha (saya datang kesini, karena mendengar sekolah ini akan ditutup),”katanya."Mun etotobbha anaen ghule epa asakolaah ka sakolaan laen (Kalaumau ditutup, anak saya mau disekolahkan ke sekolah lain)," lanjutnya sambilmenunjuk-nunjuk salah seorang guru yang menemuinya.

Kemudian, guru yang menemui itu menjelaskan, peraturan daripemerintah pusat baik SD maupun TK untuk sementara waktu belajar dari rumah. "Tetti,pangajeren siswa nika tanggung jawab antara guru sareng sampeyan sadheje. Siswaajer e Roma, epandu empeyan ben ekentarna sareng guru dhak romana (Jadi untukpembelajaran tanggung jawab guru dan orang tua. Jadi siswa belajar di rumah,dipandu, dan akan disambangi oleh para guru ke rumah). "Jadi selaku orangtua harus punya tanggung jawab. Urusen setuju tak setuju, tergantung empeyan(urusan setuju tidak setuju tergantung anda)," jelasnya.

Namun, orang tua siswa tersebut masih saja menolak danmenjawab tidak setuju terhadap aturan tersebut."Ghule tak setuju pak. Anakghule tak bisa embimbing ghule, mun ebimbing empeyan bisa (saya tidak setujupak. Anak saya tidak bisa dibimbing saya, kalau dibimbing bapak, bisa),"ucapnya.(An/Wan)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.