SURABAYA (Lenteratoday)- Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus memiliki kemampuan, untuk mendapatkan sumber pendapatan lain berdasarkan potensi masing-masing. Hal itu penting dilakukan, agar kampus tidak bergantung pada UKT dari mahasiswa.
Selain itu, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) ini menuturkan jika peningkatan pendapatan perguruan tinggi, juga bisa dilakukan dengan cara menjalin kolaborasi dan sinergitas antar PTN di Jawa Timur.
“Jawa Timur jadi barometer pendidikan tinggi di Indonesia, ini terbukti dengan banyaknya pencapaian dan prestasi yang sudah diraih oleh masing-masing PTN. Maka hasil diskusi hari ini akan kita bawa dan kawal ke Kementerian agar dapat jadi masukan bagi pengembangan kebijakan PTN di Indonesia,” ucap pria yang akrab disapa Cak Hasan ini saat menghadiri Raker Paguyuban Rektor di Kampus Tegalboto Universitas Jember (Unej), Jumat(2/8/2024).
Sementara itu, Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM menyampaikan pentingnya kegiatan yang dilakukan oleh Paguyuban Rektor, demi mewujudkan iklim akademik di lingkungan PTN yang lebih baik.
"Raker ini sangat strategis dan menjadi ajang bertukar pikiran, sekaligus berbagi informasi antar PTN mengenai isu krusial kekinian, seperti halnya soal UKT," tukasnya.
Diektahui, dalam kegiatan ini Rektor Unair hadir bersama 12 pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa Timur. PTN yang hadir dalam kegiatan ini diantaranya Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), UPN Veteran Jawa Timur, UIN Sunan Ampel (UINSA), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Trunojoyo Madura, UIN KHAS Jember, UIN SATU Tulungagung dan tuan rumah Universitas Jember.
Reporter: Amanah/Editor: Ais
.jpg)
