PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Tercatat hingga awal Agustus 2024 seluas 19,69 hektar lahan di wilayah Kota Palangka Raya dilaporkan terbakar, akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal ini dapat menimbulkan dampak yang serius, terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sebagaimana diutarakan anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan yang mengajak masyarakat setempat, untuk aktif mengawasi lahan mereka dan menghindari pembukaan lahan dengan cara membakar demi mencegah terjadinya Karhutla.
Yudhi menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya Karhutla.
"Dengan bersama-sama mengawasi lahan, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya Karhutla yang berpotensi menimbulkan kerugian," papar Yudhi, Sabtu(10/8/2024).
Ia menekankan jika membuka lahan dengan cara membakar, adalah pemicu utama terjadinya Karhutla yang pada akhirnya menyebabkan kerugian besar baik secara material maupun kerusakan lingkungan.
Yudhi mengajak masyarakat untuk menerapkan metode pembukaan lahan yang tidak mengakibatkan kerugian dan ramah lingkungan, seperti dengan cara merambah baik secara tradisional maupun dengan menggunakan alat-alat berat.
"Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan menghindari dampak negatif dari Karhutla," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menekankan dalam upaya pencegahan Karhutla, penting untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla serta cara pencegahannya.
"Dengan memiliki pengetahuan yang cukup, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan serta menghindari tindakan yang bisa memicu terjadinya Karhutla," pungkasnya.
Reporter : Novita/Editor: Ais
.jpg)
