SORONG (Lenteratoday) - Bentrokan antara warga dengan polisi terjadi di Jalan Pahlawan, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu(21/9/2024) sore.
Insiden ini dipicu salah paham, terkait kematian seorang pedemo bernama, Paulus Solossa yang meninggal di lokasi demonstrasi mendukung putusan Majelis Rakyat Papua (MRP), Papua Barat Daya.
Pantauan media ini sebelum bentrokan, polisi sedang melakukan penjagaan di Rumah Sakit Mutiara usai kematian pedemo.
Sejumlah warga mulai melempar botol ke arah petugas, dan situasi semakin anarkis. Menanggapi hal ini, polisi melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
"Kami sebelumnya melakukan evakuasi Bapak Solossa ke rumah sakit. Mungkin keluarga yang emosi sehingga terjadi salah paham, namun situasi kini mulai terkendali," kata Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto.
Happy menyebutkan hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak dokter rumah sakit, mengenai penyebab kematian pedemo tersebut.
"Saya sempat melihat korban saat mengikuti aksi, terlihat tiba-tiba jatuh. Kemungkinan karena cuaca panas, namun kita tunggu saja keterangan resmi dari dokter," tuturnya.
Setelah bentrokan, situasi di sekitar lokasi mulai kondusif, dan pelayanan di Rumah Sakit Mutiara kembali berjalan normal.
Sumber: Kompas/Editor: Ais
.jpg)
